KOMPAS.com - Lokasi bangunan Depo Pertamina Plumpang menyita perhatian usai kebakaran hebat yang menewaskan belasan orang, Jumat (3/3/2023) malam.
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) itu berlokasi di Kelurahan Rawa Badan Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara dan berdekatan permukiman padat penduduk.
Diberitakan oleh Kompas,com (3/3/2023), lokasi bangunan tersebut hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer (km) dari permukiman warga.
Bahkan, salah satu rumah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang dindingnya berhimpitan dengan bangunan depo.
Baca juga: Kapolri Ungkap Dugaan Awal Penyebab Depo Pertamina Plumpang Terbakar
Dua hari berselang setelah kebakaran hebat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Depo Pertamina Plumpang.
Dalam kunjungannya, Jokowi mengatakan bahwa lokasi Depo Pertamina Plumpang sangat berbahaya.
Dikutip dari Kompas.com (5/3/2023), Jokowi mengatakan, bangunan Depo Pertamina Plumpang menyimpan berliter-liter bahan bakar yang bisa membahayakan warga sekitar.
Oleh sebab itu, bangunan ini masuk ke dalam zona berbahaya yang tidak boleh ditinggali penduduk.
Baca juga: Kebakaran, Sistem Keamanan di Depo Pertamina Plumpang Dipertanyakan
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi juga mengatakan bahwa semestinya kawasan Depo Pertamina Plumpang di kelilingi oleh zona air.
"Memang zona ini memang harusnya zona air, entah dibuat sungai, harus melindungi dari obyek vital yang kita miliki," terangnya.
Menurut Jokowi, inisiasi tersebut sebelumnya pernah mencuat, di mana sisi bagian kanan dan kiri area Depo Pertamina Plumpang bakal dialiri air.
Namun, wacana tersebut belum terwujud hingga saat ini.
"Tanah (zona) merahnya ini kan padat dan penuh. Semuanya harus dicarikan solusi," tandasnya.
Baca juga: Warganet Nilai Jarak Depo Plumpang dan Pemukiman Terlalu Dekat, Apa Kata Pertamina?
Tidak bisa dipungkiri bahwa Depo Pertamina Plumpang merupakan aset vital untuk pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.