Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pria Indonesia Dapat Penghargaan dari Kepolisian Jepang karena Selamatkan Anak Tenggelam, Bagaimana Ceritanya?

Kompas.com - 05/03/2023, 18:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah twit video bernarasi tiga warga negara Indonesia (WNI) menerima penghargaan dari kepolisian Jepang karena menyelamatkan anak tenggelam, viral di media sosial.

Adapun informasi tersebut dibagikan akun Twitter @Otaku_Anime_Ind pada Minggu (5/3/2023).

Dituliskan, ketiga WNI tersebut bekerja di Prefektur Tottori, Jepang.

"Mereka awalnya sedang dalam perjalanan pulang dimana Adi tiba-tiba melihat sebuah objek merah yang bergerak di kolam dengan 2 anak yang berdiri di atas tanggul, Adi pun langsung menyadari jika objek tersebut adalah Manusia, dengan sigap Adi, Nazir dan Romadi langsung menyelamatkan bocah tersebut," tulis pemilik akun.

Baca juga: Gara-gara Telat Mendarat 10 menit, Pesawat di Jepang Harus Terbang 16 Jam dari Normalnya Hanya 2 Jam

Hingga Minggu petang, twit tersebut telah dijangkau lebih dari 74.000 kali pengguna Twitter.

Baca juga: Heboh, Penemuan Bunker di Gunung Andong Disebut Peninggalan Jepang, Benarkah?

Lantas, siapa 3 WNI yang mendapatkan penghargaan dari kepolisian Jepang itu?

Siapa mereka?

Tangkapan layar tayangan YouTube mengenai tiga warga negara Indonesia (WNI) menerima penghargaan dari kepolisian Jepang karena menyelamatkan anak tenggelam.YouTube/NTV News Tangkapan layar tayangan YouTube mengenai tiga warga negara Indonesia (WNI) menerima penghargaan dari kepolisian Jepang karena menyelamatkan anak tenggelam.

Dilansir dari laman kantor polisi Kotoura Oyama di Prefektur Tottori, tiga pria Indonesia tersebut bernama Adi Reinaldi (27), Nazzil Zanari (29), dan Rohmadi (32).

"Kami (polisi) menyerahkan surat penghargaan kepada tiga pria Indonesia yang bekerja sama menyelamatkan seorang anak yang tenggelam," tulis laman tersebut.

Diberitakan NHK (1/3/2023), ketiga pria Indonesia itu menyelamatkan seorang anak laki-laki yang tenggelam di waduk di Kota Oyama, Prefektur Tottori, Jepang.

Mereka datang ke Jepang dari Indonesia dan bekerja di sebuah perusahaan grosir sayuran di Kota Yonago.

Baca juga: Misteri Owa di Kebun Binatang Jepang, Tinggal Sendiri Tiba-tiba Bunting dan Melahirkan


Kronologinya

Pada 11 Februari 2023, ketika sedang berkendara di Kuninobu, Kota Oyama, mereka melihat seorang anak laki-laki berusia 5 tahun tenggelam di waduk.

Selanjutnya, mereka bekerja sama untuk mengevakuasi anak laki-laki tersebut dari waduk. Anak laki-laki itu kemudian diantar pulang ke rumahnya.

Pada 1 Maret, Kantor Polisi Kotoura Oyama memberikan surat penghargaan kepada mereka.

"Tindakan Anda telah menyelamatkan nyawa anak tersebut. Terima kasih banyak," ujar kepala kantor polisi Tsutomu Yamamasu.

Sementara itu, Adi Reinaldi mengaku bahwa dirinya tak punya pilihan selain menyelamatkan nyawa bocah yang tenggelam itu.

Ia bersyukur dapat melakukan hal tersebut.

"Ketika saya menemukan bocah yang tenggelam itu, saya tidak punya pilihan selain menyelamatkannya, jadi saya berlari dan melompat ke kolam. Saya senang bisa menyelamatkan nyawanya," tutur Adi.

Baca juga: Makna di Balik Membungkuknya Pelatih Jepang Usai Tersingkir dari Piala Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com