Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pria Dewasa Menyukai Anak SMP, Benarkah Pedofilia? Ini Penjelasan Psikolog

Kompas.com - 27/02/2023, 05:40 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

"Jika dalam psikologi, yang dimaksud anak adalah mereka yang berada di bawah 13 tahun," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (26/2/2023).

Dalam unggahan itu, kata Ratna, laki-lakinya masih berusia 22 tahun dan itu merupakan tahap awal dewasa.

Sedangkan untuk perempuannya yang disebut masih SMP kelas 3, sehingga diperkirakan usianya sekitar 15 tahun.

Baca juga: Viral, Konten Video Guru Pegang Tangan Murid Perempuan, Psikolog: Perlu Diberi Psikoedukasi

Dinilai kurang pantas

Meskipun tidak menyebut bahwa unggahan itu sebagai kasus pedofilia, namun Ratna menilai hubungan keduanya kurang pantas. 

"Mungkin lebih ke kurang pantas saja, karena anak SMP itu kan seharusnya masih di tahap awal untuk mengenali jati diri dan cenderung masih polos. Kecuali jika laki-lakinya sudah bapak-bapak atau kakek maka itu bisa disebut pedofil," ungkapnya.

"Saat ini banyak orang yang sering menggunakan kata-kata psikologi untuk beberapa kondisi tertentu tanpa mengetahui apa arti dari istilah yang digunakan secara mendalam, seperti istilah pedofilia itu," tambahnya.

Menurut Ratna, pedofilia terjadi saat seseorang memiliki ketertarikan seksual dengan anak di bawah usia yang cenderung masih anak-anak di bawah usia 13 tahun.

Biasanya mereka tertarik bukan karena perasaan suka, melainkan karena seksualitasnya.

Ratna menyampaikan, dalam sebuah buku psikologi disebutkan bahwa pelaku pedofilia kebanyakan adalah laki-laki dewasa. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa wanita juga bisa menjadi pelaku pedofilia.

"Pelaku pedofilia ini lebih banyak dari pria dewasa dibandingkan dengan wanita, namun wanita juga memiliki kemungkinan yang sama" tuturnya.

Baca juga: Viral, Foto Surat Pernyataan Tak Akan Balas Chat Pacar secara Singkat, Psikolog: Itu Perilaku Preoccupied

Penyebab pedofilia

Ratna juga menjelaskan penyebab mengapa seseorang bisa memiliki gangguan psikologi tersebut, di antaranya:

  • Memiliki trauma karena pernah mengalami pelecehan seksual ketika usia anak-anak.
  • Mengalami gangguan pada perkembangan saraf, otak, atau kelainan hormon.
  • Pernah mengalami cedera di kepala di usia kurang dari 6 tahun.
  • Memiliki orangtua, terutama ibu yang mengalami gangguan psikiatri.
  • Memiliki kebiasaan menngakses video porno.

Gejala pedofilia

Adapun gejalanya, antara lain:

  • Menunjukkan perilaku dekat dan akrab dengan anak, namun terkesan aneh.
  • Menyukai tontonan video pornografi dengan objek anak-anak.
  • Kerap melakukan perilaku seksual kepada anak, misalnya membuka pakaian.
  • Suka memperhatikan anak-anak yang menjadi target.
  • Gemar melakukan kontak fisik dengan anak, misalnya menyentuh tangan, wajah, rambut, hingga akhirnya organ kelamin.
  • Lebih suka menyendiri atau menjadi antisosial.
  • Beberapa ditemukan mengalami penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com