Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Bumi Memanggil Manusia

Kompas.com - 09/01/2023, 11:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bentangan Sesar Lembang sejauh 29 km yang selama ini lebih sering diperbincangkan terkait gempa megathrust, ternyata menyimpan potensi bencana lingkungan yang juga mengkhawatirkan, yaitu ketaktersediaan sumber air bagi warga di wilayah itu - dalam jangka yang akan sangat panjang.

Menurut Dr Heri, Sesar Lembang belum bisa disimpulkan dapat memunculkan megathrust karena masih menunggu data deformasi tanah dari alat deteksi yang belum bisa terpasang maksimal di sepanjang bentangannya.

Meski tak bisa dimungkiri, Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng besar, yaitu Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia, yang akan berdampak terhadap tingginya potensi bencana.

Karena isu lingkungan hidup harus lebih diutamakan, maka rekan kami, Budi Skoy, lebih memilih menanam bambu di bantaran sungai. Dalam banyak kegiatannya selama ini, ia bolak-balik menyampaikan pesan berikut kepada siapa pun yang ia temui; "Menanam bambu memunculkan mata air, tidak menanam bambu memunculkan airmata."

Aksinya itu terinspirasi pepatah Sunda, yaitu buhun, gunung kaian (gunung ditanami kayu/pohon) dan gawir awian (tebing ditanami bambu).

Ada satu ancaman lain yang patut kita waspadai, yaitu laut yang permukaannya sudah mulai menenggelamkan beberapa wilayah di pesisir Pulau Jawa, seperti Semarang, Pekalongan, Subang, Bekasi, Banten, Indramayu, dan Karawang. Ibu Kota Jakarta termasuk salah satu wilayah yang akan merasakan dampak fenomena ini.

Mitigasi Bencana dari Kearifan Lokal

Sejak tsunami Aceh pada 2004, pemerintah mulai melirik beragam khazanah kearifan lokal.

Kecenderungan ini dilakukan setelah mengetahui bahwa tak ada satu pun korban jiwa di Simeulue, saat tsunami menerjang. Pasalnya, mereka sudah terbiasa mendengar dongeng tentang Smong: hempasan gelombang air laut yang berasal dari bahasa asli Simeulue, Devayan.

Seiring waktu berjalan, bermunculanlah penelitian terkait kearifan lokal tanggap bencana.

Masyarakat di Tatar (Paparan) Sunda memiliki warisan kebudayaan melimpah terkait mitigasi bencana yang bisa digali dan dipelajari. Di Jawa Barat contohnya, dikenal konsep tata wayah, tata wilayah, dan tata lampah dalam melakukan konservasi alam.

Tata wayah merupakan konsep etis dalam pengelolaan suatu wilayah berbasis dimensi waktu. Mengatur kapan suatu lahan atau alam bisa dimanfaatkan secara langsung, dan kapan tidak boleh dimanfaatkan secara langsung.

Hal itu terlihat dari aturan waktu musim yang digunakan petani, yang didasarkan pada kebiasaan nenek moyang sehingga menjadi patokan untuk mengolah lahan pertanian.

Tata wilayah menetapkan suatu area menjadi wilayah yang sakral seperti leuweung (hutan) gede atau leuweung larangan. Area ini tidak boleh sembarangan dimasuki oleh orang biasa. Ada waktu tertentu di mana wilayah ini baru bisa dimasuki oleh tetua atau pemuka masyarakat.

Sedangkan tata lampah berkaitan dengan apa yang harus dilakukan di sebuah wilayah, dan apa yang tidak boleh. Keduanya berfungsi untuk menjaga wilayah pemukiman, lahan pertanian-peternakan, dan hutan.

Rambu-rambu pemeliharaan alam Nusantara, dititipkan leluhur kita dalam serbaneka piranti. Jika berupa literasi, maka kita bisa menjumpainya dalam lontar, pantun, babad, mantra, jangjawokan, tembang, serta pepatah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com