Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Mengemis Online di TikTok, dari Berendam hingga Mandi Lumpur

Kompas.com - 07/01/2023, 20:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Sosiolog: memanfaatkan simpati hingga kebutuhan

Terkait fenomena 'mengemis online' di TikTok, Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menyebut pemicunya bisa dua hal. 

Salah satunya karena kesadaran pelaku yang mengetahui bahwa ada ruang baginya via TikTok untuk mendapatkan simpati, perhatian, dan uang.

Ramainya fenomena ini menurut Drajat karena pelaku mengetahui bahwa orang Indonesia memiliki kedermawanan sosial yang tinggi.

"Kedermawanan orang Indonesia nomor satu di dunia. Artinya orang Indonesia bisa dipengaruhi untuk berbelaskasihan, memberi ini-itu," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).

Baca juga: Profil Putri Leonor yang Ramai di TikTok, Siapa Dia?

Kebutuhan hingga jadi peluang 

Selanjutnya, faktor yang memicu munculnya fenomena live TikTok dengan cara yang aneh untuk mendapat 'gift' dalah karena seseorang tersebut memang membutuhkan. 

Kedermawanan yang tinggi dan juga adanya kebutuhan seseorang inilah yang menurut Drajat menjadi peluang para 'pengemis online' tersebut muncul.

Namun hal itu juga bisa dipengaruhi karena adanya pola konsumsi seseorang.

"Pola konsumsi ingin ini-itu nggak punya uang, jadi dia memanfaatkan kesempatan itu," kata dia.

Revolusi industri 4.0 hingga memanfaatkan rasa iba

Menurut Drajat tren 'ngemis online' adalah dampak revolusi industri 4.0 di mana inovasi yang muncul menyebar di banyak dimensi salah satunya dimensi filantropis.

Ia mengatakan, pola meminta-minta baik di dunia nyata maupun dunia virtual menurutnya sama, yakni memanfaatkan menajemen kesan atau impression management.

"Orang melakukan pengelolaan di penampilannya entah pada pakaian, pada tindakan dan sebagainya dalam rangka menimbulkan rasa iba dan peduli orang lain sehingga orang lain memberikan bantuannya," kata dia.

Sayangnya ia mengatakan, untuk melihat apakah seseorang pura-pura miskin atau benar-benar butuh di dunia nyata lebih mudah dilakukan.

Kondisi tersebut berbeda halnya ketika dilakukan di dunia maya atau digital.

"Di dunia virtual, sulit untuk mengukur kesan apakah orang benar-benar miskin atau tidak, atau hanya penampilannya saja," kata dia.

Baca juga: Apa Arti Kata Purel, Istilah yang Sedang Viral di TikTok?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com