"Yang kemudian dapat ditempelkan oleh molekul lainnya," kata dia.
Dalam hal ini, air yang sudah berada dalam titik beku, namun tidak membeku alias belum dalam kondisi padat bisa terjadi karena satu sebab.
Normalnya, untuk membentuk es diperlukan titik nukleasi atau nucleation point, yaitu suatu titik di mana kristal es mulai terbentuk.
Dalam keadaan normal, lanjut Hafiizh, air biasanya mengandung impurities atau pengotor seperti padatan debu yang bisa jadi titik nukleasi untuk pertumbuhan kristal es.
"Nah, dalam air yang sangat murni seperti air mineral kemasan, impurities itu biasanya minim keberadaannya," jelas dia.
Baca juga: Benarkah Pencairan Es di Kutub Tak Akan Meningkatkan Volume Air Laut? Ini Kata Ahli
Berkaitan dengan video viral tersebut, Hafiizh mengatakan bahwa air mineral yang dibawa keluar pada saat salju turun, tutup dibuka, dan ada salju masuk serta terkena air dapat men-trigger proses kristalisasi.
"Makanya proses kristalisasi nya mulai dari atas (tempat kontak dengan salju) terus menyebar ke bawah," pungkas Hafiizh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.