Kemudian, muncul gejala mual dan demam, diikuti kejang, halusinasi, dan bahkan koma pada tahap selanjutnya.
Infeksi menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian rata-rata dalam waktu sekitar lima hari.
Jika penyedia layanan kesehatan menduga seseorang mungkin telah terinfeksi oleh amoeba pemakan otak, mereka akan merekomendasikan tindakan tes keran tulang belakang (juga dikenal sebagai pungsi lumbal) untuk melihat apakah organisme tersebut ada dalam cairan serebrospinal (CSF) pasien.
Penyedia layanan kesehatan juga bisa merekomendasikan biopsi otak.
Selama prosedur ini, mereka akan mengambil sampel jaringan dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk memeriksa keberadaan amoeba.
Baca juga: Bagaimana Cara Amoeba Pemakan Otak Bisa Masuk ke Otak?
Dari penjelasan di atas, pencegahan agar tidak terinfeksi amoeba pemakan otak merupakan hal yang penting.
Berikut hal-hal yang bisa mencegah kita terinfeksi amoeba pemakan otak.
1. Jangan berenang, menyeberang, atau melakukan olahraga air di lokasi air tawar yang hangat, terutama perairan tenang, tanpa penutup hidung.
2. Jangan gunakan air ledeng untuk neti pot atau alat lain untuk membersihkan saluran hidung Anda. Hanya gunakan air suling atau steril.
3. Anda dapat menggunakan filter untuk menghilangkan kuman dari air.
4. Anda juga dapat menggunakan cairan atau tablet pemutih klorin untuk mendisinfeksi air untuk membersihkan hidung dan sinus Anda.
5. Jika Anda mengalami gejala demam atau sakit kepala setelah pergi ke air tawar yang hangat, beri tahu penyedia layanan kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.