Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Gejala Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Seorang warga negara Korea berusia 50 tahun meninggal dunia setelah 10 hari mengidap infeksi dari amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri.

Dilansir dari Times of India, Rabu (28/12/2022), Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), pria itu tinggal di Thailand selama empat bulan sebelum memasuki Korea Selatan pada 10 Desember 2022.

Kemudian, ia menunjukkan tanda-tanda infeksi amoeba pemakan otak yang langka hingga meninggal dunia.

Lalu, apa saja gejala yang muncul pada seseorang yang terinfeksi amoeba pemakan otak?

Gejala infeksi amoeba pemakan otak

Dilansir dari My Cleveland Clinic (29/11/2022), Naegleria fowleri adalah amuba yang hidup di seluruh dunia di perairan tawar yang hangat dan dangkal, seperti danau, sungai, dan mata air panas. Amoeba ini juga hidup di tanah.

Amoeba pemakan otak dianggap sebagai organisme yang hidup bebas karena tidak membutuhkan inang untuk hidup.

Orang yang terinfeksi oleh amoeba jenis ini akan mengembangkan kondisi yang disebut meningoensefalitis amoeba primer (PAM).

PAM adalah infeksi sistem saraf pusat yang sangat serius yang hampir selalu berakibat fatal.

Tanda dan gejala PAM muncul tiba-tiba dan parah pada awalnya, termasuk:

  1. Demam tinggi
  2. Sakit kepala yang sangat menyakitkan
  3. Mual dan muntah
  4. Gemetaran
  5. Gejala seperti meningitis, termasuk leher kaku dan sangat sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
  6. Kebingungan mental
  7. Koma

Penyakit ini dinilai fatal dengan tingkat kematian lebih tinggi dari 97 persen, bahkan dengan pengobatan sekalipun.

Apa yang menyebabkan infeksi amoeba pemakan otak?

Infeksi terjadi ketika amoeba yang dikenal sebagai Naegleria fowleri masuk ke otak Anda melalui rongga hidung.

Organisme itu bisa masuk ke tubuh jika Anda menghirup air yang terinfeksi. Biasanya amoeba hidup di badan air tawar yang hangat, termasuk mata air panas (air panas bumi).

Anda juga dapat terinfeksi dengan menghirup debu yang terinfeksi.

Ada kasus lain yang dilaporkan, seorang pasien terinfeksi karena ia menggunakan air ledeng daripada air suling atau steril untuk membilas hidung mereka dengan alat seperti neti pot.

Kemudian, muncul gejala mual dan demam, diikuti kejang, halusinasi, dan bahkan koma pada tahap selanjutnya.

Infeksi menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian rata-rata dalam waktu sekitar lima hari.

Bagaimana cara mendiagnosis amoeba pemakan otak?

Jika penyedia layanan kesehatan menduga seseorang mungkin telah terinfeksi oleh amoeba pemakan otak, mereka akan merekomendasikan tindakan tes keran tulang belakang (juga dikenal sebagai pungsi lumbal) untuk melihat apakah organisme tersebut ada dalam cairan serebrospinal (CSF) pasien.

Penyedia layanan kesehatan juga bisa merekomendasikan biopsi otak.

Selama prosedur ini, mereka akan mengambil sampel jaringan dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk memeriksa keberadaan amoeba.

Pencegahan infeksi amoeba pemakan otak

Dari penjelasan di atas, pencegahan agar tidak terinfeksi amoeba pemakan otak merupakan hal yang penting.

Berikut hal-hal yang bisa mencegah kita terinfeksi amoeba pemakan otak.

1. Jangan berenang, menyeberang, atau melakukan olahraga air di lokasi air tawar yang hangat, terutama perairan tenang, tanpa penutup hidung.

2. Jangan gunakan air ledeng untuk neti pot atau alat lain untuk membersihkan saluran hidung Anda. Hanya gunakan air suling atau steril.

3. Anda dapat menggunakan filter untuk menghilangkan kuman dari air.

4. Anda juga dapat menggunakan cairan atau tablet pemutih klorin untuk mendisinfeksi air untuk membersihkan hidung dan sinus Anda.

5. Jika Anda mengalami gejala demam atau sakit kepala setelah pergi ke air tawar yang hangat, beri tahu penyedia layanan kesehatan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/30/110200465/7-gejala-terinfeksi-amoeba-pemakan-otak-yang-perlu-diwaspadai

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke