Akibat terjebak di dalam gelora semangat patriotisme maka Shakespeare memilih untuk membinasakan Cordelia ketimbang mengabadikan Cordelia sebagai tokoh kesuriteladanan kesetiaan kepada ayahnya.
Sehingga Cordelia di dalam kisah King Lear versi Shakespeare tidak tercatat di lembaran sastra sebagai pembela kebenaran seperti Wibisana di dalam kisah Ramayana versi Walmiki.
Shakespeare mempolitisasi Cornelia sehingga batal menjadi pelajaran bagi para penguasa untuk tidak terbuai puja puji gombal sanjungan manis yang keluar dari mulut para penjilat penguasa yang akhirnya seperti Sengkuni malah menjerumuskan penguasa ke jurang kehancuran.
Cordelia versi Shakespeare juga merupakan pengingatan kita semua bahwa apa yang disebut sebagai kebenaran langsung menjadi nisbi apabila dipolitisasi.
Memang penguasa bisa sedemikian berkuasa mutlak sehingga berkuasa menentukan siapa benar siapa salah tanpa peduli kebenaran yang sebenarnya benar-benar benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.