Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Glutathione? Ini Manfaat, Dosis, hingga Efek Sampingnya

Kompas.com - 18/12/2022, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini banyak produk kecantikan atau perawatan tubuh yang memakai Glutathione sebagai kandungan utamanya.

Namun, baru sebagian orang saja yang mengetahui tentang Gluthathione dan apa saja manfaat bahan ini bagi kulit.

Lantas, apa itu Gluthathione?

Baca juga: 10 Manfaat Niacinamide dalam Skincare, Apa Saja?

Apa itu Glutathione?

Dilansir dari WebMD, Glutathione adalah antioksidan yang ditemukan di setiap sel dalam tubuh.

Glutathione terbuat dari asam amino glisin, sistein, dan asam glutamat.

Ia berperan dalam membangun dan memperbaiki jaringan, membuat bahan kimia dan protein yang dibutuhkan dalam tubuh, dan dalam fungsi sistem kekebalan tubuh.

Manfaat Glutathione

Dikutip dari Medical News Today, (10/12/2018), Glutathione memiliki banyak manfaat untuk tubuh, yakni:

1. Menangkal radikal bebas

Radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dan beberapa penyakit. Antioksidan membantu menangkal radikal bebas dan melindungi tubuh dari efek merusaknya.

Glutathione adalah antioksidan yang sangat kuat. Sebagian karena konsentrasinya yang tinggi yang dapat ditemukan di setiap sel dalam tubuh.

2. Mencegah perkembangan kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Glutathione berperan dalam mencegah perkembangan kanker.

Namun, penelitian yang sama menunjukkan bahwa Glutathione dapat membuat tumor menjadi kurang sensitif terhadap kemoterapi.

Namun, hal ini perlu lebih banyak penelitian lanjutan.

Baca juga: 4 Manfaat Daun Sembung, Termasuk Cegah Komplikasi Diabetes

3. Mengurangi kerusakan sel pada penyakit hati

Berdasarkan uji klinis kecil pada 2017 menyimpulkan bahwa Glutathione dapat membantu mengobati penyakit hati berlemak karena sifat antioksidan dan potensi detoksifikasinya.

Para peneliti mencatat bahwa studi yang lebih besar diperlukan untuk mengonfirmasi efek ini.

4. Meningkatkan sensitivitas insulin

Studi kecil pada 2018 menunjukkan bahwa orang dengan resistensi insulin cenderung memiliki kadar Glutathione yang lebih rendah.

Terutama, jika mereka mengalami komplikasi, seperti neuropati atau retinopati.

5. Mengurangi gejala penyakit Parkinson

Menurut beberapa penelitian, ada bukti bahwa mempertahankan kadar Glutathione dapat membantu mengatasi gejala penyakit Parkinson.

Temuan ini tampaknya mendukung Glutathione yang disuntikkan sebagai terapi potensial, tetapi ada sedikit bukti tentang suplementasi oral.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung penggunaannya.

Baca juga: 10 Skincare Set Terbaik untuk Setiap Masalah Kulit

6. Mengurangi kerusakan kolitis ulserativa

Seperti penyakit radang lainnya, kolitis ulserativa telah dikaitkan dengan kerusakan oksidatif dan stres.

Sebuah studi pada 2003 yang dilakukan kepada hewan menunjukkan bahwa suplementasi Glutathione dapat memperbaiki beberapa kerusakan usus besar pada tikus.

Namun, untuk menentukan efek Glutathione pada kolitis ulserativa akan membutuhkan lebih banyak penelitian pada manusia.

7. Mengobati gangguan spektrum autisme

Ada beberapa bukti bahwa anak autis memiliki tingkat Glutathione yang lebih rendah daripada anak neurotipikal, atau mereka yang tidak autis.

Pada tahun 2011, peneliti menemukan bahwa suplemen atau suntikan Glutathione oral dapat mengurangi beberapa efek autisme.

Namun, tim tidak melihat secara khusus gejala anak-anak untuk melihat apakah ada yang membaik, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dampak ini.

Baca juga: Mengenal Kulkas Skincare, Apa Itu dan Apa Saja Manfaatnya?

Efek samping Glutathione

Dilansir dari Verywellhealth, Kamis (1/12/2022), pada kasus tertentu, ada beberapa kekhawatiran bahwa penggunaan suplemen Glutathione dapat menyebabkan kram dan kembung atau reaksi alergi, dengan gejala seperti ruam.

Selain itu, Glutathione yang dihirup telah menyebabkan masalah pernapasan pada beberapa orang dengan asma ringan.

Jika salah satu dari efek samping ini terjadi, maka segera hentikan konsumsi suplemen dan diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan.

Penggunaan suplemen Glutathione jangka panjang juga dapat menurunkan kadar seng dalam tubuh.

Dosis Glutathione

Satu studi menemukan bahwa minimal 500 miligram setiap hari selama setidaknya dua minggu diperlukan untuk meningkatkan kadar Glutathione.

Dalam beberapa kasus, profesional perawatan kesehatan memberikan Glutathione melalui penggunaan infus.

Untuk beberapa kondisi, Glutathione juga bisa dihirup dan diberikan melalui nebulizer.

Baca juga: 3 Bahan Skincare untuk Menyembuhkan Jerawat Meradang, Apa Saja?

Bahan alami yang mengandung Glutathione

Cara mendapatkan Glutathione tidak hanya melalui kapsul, cairan, atau bentuk topikal lain.

Anda bisa menemukan Glutathione pada makanan, meliputi:

  1. Brokoli
  2. Kol bunga
  3. kubis
  4. Kecambah brussel
  5. Brokoli
  6. Bawang merah dan bawang putih
  7. Asparagus
  8. Kentang
  9. Paprika
  10. Wortel
  11. Alpukat
  12. Labu
  13. Bayam
  14. Melon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com