Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Pentingnya "E-Leadership" Menyambut 2023

Kompas.com - 10/12/2022, 14:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEMAMPUAN utama pemimpin saat ini adalah berkomunikasi dengan menggunakan media digital, mampu mengambil keputusan dengan sangat cepat, mampu mengelola disrupsi dan konektivitas antar pihak yang bersinggungan dengan operasionalisasi organisasinya. Tahun 2023, kepemimpinan masih akan terus berjibaku dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan mengelola keterampilan komunikasi virtual.

Mengelola SDM yang penuh dengan energi pasti memerlukan tingkat ketangkasan yang tinggi. Semakin berkembangnya zaman, peran dari c (hief)-level dalam konteks digital pun berubah seiring dengan perkembangan waktu. Pemimpin harus mampu merangkul kompleksitas, melibatkan berbagai stakeholders, dan memimpin lintas batas fisik, ruang, dan waktu.

Sayangnya, saat ini banyak pemimpin yang masih berjibaku bagaimana caranya menjadi pemimpin yang efektif di dunia maya, terutama di aspek komunikasi yang selama ini jadi penghambat utama. Komunikasi yang buruk membuat pekerjaan menjadi tidak optimal.

Baca juga: Digital Leadership untuk Hadapi Industri 5.0 dan Atasi Birokrasi Konservatif

 

Studi dari Garter, sebuah firma dari AS, komunikasi yang buruk jadi penyebab utama 70 persen corporate error. Kepemimpinan sendiri mengacu pada interaksi antara seorang pemimpin dengan pengikutnya, di mana pemimpin mengarahkan dan mengarahkan pengikutnya untuk melakukan pekerjaan.

Kepemimpinan berarti memengaruhi orang untuk bertindak atas nama tujuan organisasi, kelompok, atau mungkin tujuan pribadi pemimpin. Dengan perkembangan dan inovasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti e-commerce dan internet, muncul gaya manajemen baru yang disebut e-leadership. Salah satu kajian kepemimpinan yang membahas tentang bagaimana peran pemimpin di era digital adalah kajian e-leadership.

E-Leadership membahas bagaimana menjadi pemimpin efektif di dunia virtual. Tujuan dari kepemimpinan virtual ialah memberikan panduan arahan dan pedoman orang-orang dari jarak jauh untuk melakukan berbagai macam pekerjaan dan menyelesaikan tujuan organisasi bersama-sama.

Tahun 2000, Avolio, Kahai, dan Dodge memperkenalkan istilah e-leadership, atau electronic leadership, dalam artikel ilmiahnya yg berjudul "E-leadership: Implications for Theory, Research and Practice", yang diterbitkan dalam majalah ilmiah Leadership Quarterly. Menurut artikel yang menjadi referensi utama para peneliti manajemen, di era digital saat ini, e-leadership terjadi dalam konteks e-environment, di mana seseorang bekerja dengan bantuan internet dan teknologi informasi.

Konteksnya tetap sama, yakni memimpin dengan pengaruh. Tetapi, media dan caranya yang berubah. "In that case, e-leadership is a social influence process, mediated by technology, to produce a change in attitudes, feelings, thinking, behaviour, and performance with individuals, groups, or organisations to direct them toward achieving a specific goal".

Pemimpin virtual memberi arahan kepada pengikutnya dari jarak jauh untuk melakukan misi, pekerjaan, dan petunjuk untuk mencapai tujuan bersama. Para e-leaders menggunakan teknologi masa kini untuk meningkatkan performa pekerjaan hingga menemukan model bisnis baru.

Komunikasi yang dilakukan dengan media elektronik antar e-leaders dan e-followers menggantikan interaksi tatap muka tradisional yang selama beberapa dekade ke belakang dilakukan. Pemimpin virtual wajib memiliki keterampilan dalam aspek komunikasi media digital.

Gaya kepemimpinan e-leadership menjadi sebuah solusi yang efektif ketika seorang pemimpin dan anggotanya tidak dapat bertemu sama sekali karena kendala jarak. Instruksi komunikasi dan koordinasi semuanya mengandalkan teknologi digital dengan berbagai kompleksitasnya.

Tahun 2022, Ragan Communication, firma konsultan komunikasi korporat, membuat riset tentang alat komunikasi digital yang digunakan para pemimpin. Mereka menemukan bahwa email (74 persen) menjadi alat komunikasi utama di dunia maya. Sebanyak 57 persen mengatakan tingkat engagement anggota baik (good) ketika menggunakan email. Ini cukup menjadi modal yang baik bagi leader, namun perlu meningkatkan kapasitas agar engagement anggota berubah dari good menjadi great.

Baca juga: Meta Leadership: Gaya Kepemimpinan Efektif di Era Badai Krisis

E-leadership juga sangat berhubungan ketika bicara mengenai fenomena dunia e-commerce, di mana dari produsen hingga konsumen transaksi dapat terjadi karena adanya pengaplikasian dan implementasi dari e-leadership itu sendiri.

Apalagi dalam beberapa tahun terakhir para pemimpin lintas sektor dari berbagai macam perusahaan perlu eskalasi dan mengembangkan bisnisnya di luar Indonesia. Mereka harus mengembangkan jangkauan global dari korporasinya untuk mengembangkan bisnis di luar Indonesia. Karenanya pemimpin saat ini pun di saat yang bersamaan dituntut untuk terus dapat melakukan inovasi yang mengandalkan teknologi informasi dan digital.

Melihat situasi saat ini, yang mana segala sesuatu harus dilakukan serba cepat, rasanya pendekatan kepemimpinan konvensional maupun tradisional yang mengedepankan struktur dan hierarki tidak lagi efektif di era digital terutama dalam memimpin dan mengelola bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com