Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Berhasil Ungkap Identitas "Boy in the Box" Setelah 65 Tahun

Kompas.com - 10/12/2022, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Polisi saat itu juga melacak kotak kardus di toko-toko sekitar. Kardus tempat bocah ditemukan, bertanda "Furnitur, Rapuh, Jangan Dibuka dengan Pisau".

Dari sana, diketahui bahwa kardus semula berisi keranjang bayi. Namun, penyelidik tidak dapat melacak lebih jauh.

Polisi kemudian memeriksa panti asuhan dan lembaga penitipan anak, dokter, serta rumah sakit setempat.

Mereka turut memasang foto bocah itu di koran, di depan toko, dan tempat-tempat lain. Namun, tak ada orang yang mengaku sebagai keluarga maupun mengenalnya.

Tak kunjung menemukan titik terang terkait identitas, dia akhirnya dimakamkan dengan nisan tanpa nama dengan tanggal penemuan sebagai tanggal kematiannya.

Kasus yang begitu menarik perhatian publik ini pun dijuluki sebagai "Boy in the Box" atau "Bocah dalam Kardus".

Masyarakat terkadang juga memanggil anak tersebut sebagai "America's Unknown Child" yang berarti "Anak Amerika yang Tidak Dikenal".

Baca juga: Viral, Unggahan Kucing Hilang 1,5 Tahun Tiba-tiba Pulang, Kok Bisa?

Pengungkapan identitas

Danielle Outlaw menyampaikan, pengungkapan identitas "Boy in the Box" merupakan hasil kerja para detektif dan analisis DNA dengan menelusuri silsilah genetik.

Hasil analisis, "Boy in the Box" bernama lengkap Joseph Augustus Zarelli dan lahir pada 13 Januari 1953.

Kedua orangtuanya diketahui sudah meninggal, tetapi dia memiliki kerabat yang masih hidup.

Menurut pihak berwenang, investigasi pembunuhan Joseph Augustus Zarelli akan tetap terbuka.

Mereka juga berharap akan mendapatkan petunjuk baru seiring dengan diketahuinya nama korban.

"Kami mungkin tidak melakukan penangkapan," ujar Kapten Jason Smith dari Unit Pembunuhan Polisi Philadelphia.

"Kami mungkin tidak akan pernah mengidentifikasi (pembunuh). Tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk berusaha," imbuhnya.

Baca juga: 4 Kasus Bom Panci di Indonesia, Mulai dari Gereja Katedral Makassar hingga Cicendo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com