Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Belakangan Jawa Barat Sering Diguncang Gempa? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 04/12/2022, 20:46 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah wilayah di Jawa Barat dalam beberapa waktu terakhir kerap diguncang gempa.

Diketahui, gempa bumi dengan magnituo 5,6 mengguncang wilayah Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022).

Beberapa hari sesudahnya, yakni pada Sabtu (3/12/2022), gempa bumi magnitudo 6,4 juga mengguncang wilayah Garut dan sekitarnya.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Tidak hanya gempa dengan skala di atas magnitudo 5,0, sejumlah gempa-gempa kecil juga tercatat terjadi di wilayah Jawa Barat.

Adanya rentetan gempa bumi di wilayah Jawa Barat ini juga ramai di media sosial.

Ya Allah ada apa dengan Jabar dri kemarin di timpah gempa terus,” tulis salah satu akun.

Sering banget bmkg akhir² ini update gempa dan di Jawa Barat seringnya. Stay safe everyone!” ujar akun yang lain.

Intensitas gempa di jawa barat lagi meningkat banget, kenapa ya?!” ujar akun yang lain.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Peringatan Tsunami Jepang, dan Penjelasan BMKG

Lantas, apa yang menjadi penyebab gempa-gempa di Jawa Barat?

Penjelasan BMKG

Warga Cianjur ogah tidur di dalam rumah karena takut dengan gempa susulanIstimewa untuk Kompas.com Warga Cianjur ogah tidur di dalam rumah karena takut dengan gempa susulan

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, Jawa Barat merupakan daerah seismik aktif dan kompleks.

Di mana guncangan aktif bisa berasal dari darat maupun laut dengan aktivitas yang cukup intensif.

“Kalau dihitung-hitung, di antara Pulau Jawa, Jawa Barat yang paling aktif aktivitas gempanya,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

Daryono menambahkan, gempa Jawa Barat sangat kompleks karena terdapat banyak sumber gempa.

Sumber gempa yang berasal dari laut yakni ada subduksi, sesar dasar laut, zona megathrust maupun zona intraslab.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Sesar Cimandiri, Sebaran Sesar hingga Potensi Bahayanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com