KOMPAS.com - Kematian satu keluarga yang ditemukan membusuk di dalam rumah, di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, masih menimbulkan tanda tanya.
Mereka adalah Rudyanto Gunawan (71), sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (58), anak perempuan bernama Dian (40), dan ipar Rudyanto, Budyanto Gunawan (69).
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (11/11/2022), polisi masih berupaya mengungkap penyebab kematian empat jenazah yang ditemukan pada Kamis (10/11/2022) ini.
Sementara itu, hasil otopsi menunjukkan bahwa tidak ada sisa makanan pada lambung korban.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menduga, keempat korban tidak mengonsumsi makanan selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata dia di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Kendati demikian, dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polri masih melakukan pendalaman dengan memeriksa hati dan organ lain.
"Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," pungkas Pasma.
Dugaan sementara meninggal karena tak makan berhari-hari, berapa lama sebenarnya manusia bisa bertahan hidup tanpa makan?
Baca juga: 6 Fakta Penemuan Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Ahli penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Andi Khomeini Takdir mengatakan, durasi manusia bisa hidup tanpa makan dan minum sangat bervariasi.
Namun, manusia akan lebih lama bertahan hidup tanpa makanan daripada minuman.
"Sebagian data menunjukkan bahwa seseorang bisa bertahan tanpa makanan itu bisa sampai 1-2 bulan," jelas Andi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/11/2022).
Saat manusia berhenti makan, tubuh masih memiliki jaringan lemak yang dapat dipecah menjadi energi.
Ada pula simpanan gula atau glikogen dalam hati dan otot yang ikut dipecah saat tak ada asupan makanan.
Baca juga: Berbagai Warna Urine yang Bisa Ungkap Kondisi Tubuh
Berbeda dengan minum, Andi mengatakan bahwa bertahan hidup tanpa minum jauh lebih singkat.
"Kalau untuk tidak minum waktunya sebenarnya lebih singkat, bisa dalam hitungan beberapa hari hingga 1-2 minggu," kata dia.
Hal ini lantaran tubuh tidak menyimpan cadangan air sebanyak cadangan energi.
Bahkan, air dalam tubuh secara berkala harus kembali diisi karena akan berkurang melalui urine, keringat, air ludah, dan air mata.
"Dan itu menyebabkan seseorang yang tidak minum dalam hitungan hari saja bisa mengalami dehidrasi parah yang bisa berujung pada kematian," papar Andi.
Baca juga: Apakah Makan secara Perlahan-lahan Bisa Menurunkan Berat Badan?
Menurut Andi, hidup tanpa makan lama-kelamaan akan mengakibatkan organ, terutama otot dan hati, mengecil.
Pasalnya, cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tersebut akan digunakan.
Sementara saat berhenti minum, bobot tubuh secara keseluruhan akan menyusut. Sebab, komposisi tubuh manusia terdiri dari sekitar 70 persen air.
"Jadi kalau ada kekurangan (air) tentu akan mengurangi bobot secara keseluruhan termasuk volume dari organ-organ," ungkap Andi.
Dikutip dari laman Kompas.com (28/5/2022), beberapa efek samping yang bisa muncul karena hidup tanpa makan, meliputi:
Orang yang mengalami kelaparan dalam waktu lama tidak bisa langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah normal.
Tubuh perlu makan dengan perlahan agar menghindari reaksi merugikan, yakni sindrom refeeding, termasuk:
Kembali makan setelah kelaparan memerlukan pengawasan dokter, dan biasanya didahului dengan asupan jenis sayuran rebus, makanan bebas laktosa, serta makanan rendah protein dan rendah gula.
Baca juga: Studi: Jadwal Jam Makan yang Baik Bisa Menurunkan Kadar Gula, Tekanan Darah, hingga Kolesterol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.