Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Hidup Tanpa Makan?

Kompas.com - 12/11/2022, 15:25 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kematian satu keluarga yang ditemukan membusuk di dalam rumah, di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, masih menimbulkan tanda tanya.

Mereka adalah Rudyanto Gunawan (71), sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (58), anak perempuan bernama Dian (40), dan ipar Rudyanto, Budyanto Gunawan (69).

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (11/11/2022), polisi masih berupaya mengungkap penyebab kematian empat jenazah yang ditemukan pada Kamis (10/11/2022) ini.

Sementara itu, hasil otopsi menunjukkan bahwa tidak ada sisa makanan pada lambung korban.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menduga, keempat korban tidak mengonsumsi makanan selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata dia di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).

Kendati demikian, dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polri masih melakukan pendalaman dengan memeriksa hati dan organ lain.

"Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," pungkas Pasma.

Dugaan sementara meninggal karena tak makan berhari-hari, berapa lama sebenarnya manusia bisa bertahan hidup tanpa makan?

Baca juga: Belum Ditemukan Dugaan Kekerasan atau Keracunan, Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Jadi Teka-teki

Baca juga: 6 Fakta Penemuan Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Berapa lama manusia hidup tanpa makan dan minum?

Ahli penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Andi Khomeini Takdir mengatakan, durasi manusia bisa hidup tanpa makan dan minum sangat bervariasi.

Namun, manusia akan lebih lama bertahan hidup tanpa makanan daripada minuman.

"Sebagian data menunjukkan bahwa seseorang bisa bertahan tanpa makanan itu bisa sampai 1-2 bulan," jelas Andi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/11/2022).

Saat manusia berhenti makan, tubuh masih memiliki jaringan lemak yang dapat dipecah menjadi energi.

Ada pula simpanan gula atau glikogen dalam hati dan otot yang ikut dipecah saat tak ada asupan makanan.

Baca juga: Berbagai Warna Urine yang Bisa Ungkap Kondisi Tubuh

Berbeda dengan minum, Andi mengatakan bahwa bertahan hidup tanpa minum jauh lebih singkat.

"Kalau untuk tidak minum waktunya sebenarnya lebih singkat, bisa dalam hitungan beberapa hari hingga 1-2 minggu," kata dia.

Hal ini lantaran tubuh tidak menyimpan cadangan air sebanyak cadangan energi.

Bahkan, air dalam tubuh secara berkala harus kembali diisi karena akan berkurang melalui urine, keringat, air ludah, dan air mata.

"Dan itu menyebabkan seseorang yang tidak minum dalam hitungan hari saja bisa mengalami dehidrasi parah yang bisa berujung pada kematian," papar Andi.

Baca juga: Apakah Makan secara Perlahan-lahan Bisa Menurunkan Berat Badan?

Akibat tidak makan dan minum

Menurut Andi, hidup tanpa makan lama-kelamaan akan mengakibatkan organ, terutama otot dan hati, mengecil.

Pasalnya, cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tersebut akan digunakan.

Sementara saat berhenti minum, bobot tubuh secara keseluruhan akan menyusut. Sebab, komposisi tubuh manusia terdiri dari sekitar 70 persen air.

"Jadi kalau ada kekurangan (air) tentu akan mengurangi bobot secara keseluruhan termasuk volume dari organ-organ," ungkap Andi.

Efek samping tidak makan

Dikutip dari laman Kompas.com (28/5/2022), beberapa efek samping yang bisa muncul karena hidup tanpa makan, meliputi:

  • Pingsan
  • Pusing
  • Detak jantung melambat
  • Hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Kelemahan
  • Dehidrasi
  • Kerusakan tiroid
  • Sakit perut
  • Kalium rendah (hipokalemia)
  • Fluktuasi suhu tubuh
  • Stres pasca-trauma atau depresi
  • Serangan jantung
  • Kegagalan organ.

Orang yang mengalami kelaparan dalam waktu lama tidak bisa langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah normal.

Tubuh perlu makan dengan perlahan agar menghindari reaksi merugikan, yakni sindrom refeeding, termasuk:

  • Kondisi jantung
  • Kondisi neurologis
  • Pembengkakan jaringan tubuh.

Kembali makan setelah kelaparan memerlukan pengawasan dokter, dan biasanya didahului dengan asupan jenis sayuran rebus, makanan bebas laktosa, serta makanan rendah protein dan rendah gula.

Baca juga: Studi: Jadwal Jam Makan yang Baik Bisa Menurunkan Kadar Gula, Tekanan Darah, hingga Kolesterol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com