Selain kejadian umum ini, riwayat kecemasan, depresi, gangguan bipolar, gangguan somatoform, atau kondisi kesehatan mental lainnya juga dapat menyebabkan stres kronis yang mengarah ke gatal-gatal.
Saat Anda stres, Anda bisa mengalami gejolak terkait kondisi kulit yang ada.
Ini terjadi karena tubuh melepaskan bahan kimia tambahan, seperti neuropeptida dan neurotransmiter, ketika Anda sedang stres atau cemas.
Stres juga dapat menyebabkan peningkatan sel kekebalan, yang mengakibatkan reaksi autoimun dan gatal-gatal.
Bahan kimia ini dapat mengubah cara tubuh Anda merespons berbagai fungsi.
Perubahan respons ini dapat menyebabkan peradangan, sensitivitas, dan ketidaknyamanan lainnya pada kulit.
Baca juga: 7 Tanaman Indoor yang Bisa Meredakan Stres
Dikutip dari Medical News Today (6/1/2020), pengobatan untuk ruam stres biasanya dapat dilakukan di rumah, menggunakan antihistamin nonprescription. Obat ini bisa membantu meringankan rasa gatal.
Antihistamin bisa dibeli bebas di apotek atau secara online.
Sebagai alternatif, mendinginkan kulit juga dapat meredakan rasa gatal. Ini dapat dilakukan dengan mandi air dingin atau menggunakan kompres dingin.
Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan pengobatan lain, seperti:
Jika ruam berlanjut, dokter mungkin merujuk seseorang ke spesialis kulit, yang akan terus meresepkan obat sambil mencoba mengidentifikasi pemicu gatal-gatal.
Beberapa orang mungkin juga menemukan ruam mereka terkait dengan perkembangan kondisi lain, seperti angioedema atau anafilaksis. Hal ini akan memengaruhi bagaimana ruam dirawat, sesuai dengan sifat komplikasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.