Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Ini 6 Gejala Leptospirosis hingga Penyebabnya

Kompas.com - 27/10/2022, 14:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Gejala leptospirosis

Pada manusia, infeksi bakteri ini menyebabkan beberapa gejala yang sering kali disalahpahami sebagai penyakit lain.

Namun pada beberapa orang lain, infeksi leptospirosis tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Menurut laman NHS, gejala leptospirosis pada manusia meliputi:

  1. Demam atau suhu badan tinggi tetapi mengigil
  2. Sakit kepala
  3. Mual dan diare
  4. Sakit otot dan sendi
  5. Mata merah
  6. Hilang selera makan.

Selain gejala tersebut, leptospirosis dapat menimbulkan tanda-tanda yang lebih parah, termasuk:

  1. Kulit dan mata kuning (penyakit kuning/jaundice)
  2. Ruam
  3. Tidak bisa buang air kecil
  4. Pergelangan kaki atau tangan bengkak
  5. Sakit dada
  6. Sesak napas
  7. Batuk berdarah.

Menurut CDC, gejala awal penyakit ini adalah demam mendadak.

Biasanya, seseorang terkontaminasi hingga sakit akan memakan waktu dua hari sampai empat minggu.

Penyakit ini berlangsung selama beberapa hari, hingga tiga minggu bahkan lebih. Apabila mengalami gejala atau sempat kontak dengan hewan terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter.

Pasalnya, leptospirosis tanpa pengobatan akan menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain:

  • Gagal ginjal akut
  • Gagal hati
  • Gagal jantung
  • Trombositopenia atau kekurangan trombosit
  • Perdarahan paru-paru
  • Kematian janin
  • Rhabdomyolysis atau kerusakan jaringan otot
  • Kematian.

Baca juga: Cegah Leptospirosis, Warga Diminta Lakukan Ini

Pencegahan leptospirosis

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, tindakan pencegahan leptospirosis diperlukan terutama saat musim hujan.

Beberapa upaya pencegahan, seperti:

  • Menggunakan sarung tangan dan sepatu boots saat membersihkan rumah/selokan
  • Mencuci tangan dengan sabun setelah selesai beraktivitas
  • Membersihkan luka dengan cepat
  • Selalu konsumsi air bersih
  • Melakukan vaksinasi hewan peliharaan atau hewan ternak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com