Tak jauh dari pantai Yaman, terdapat sebuah pulau kecil yang tampak seperti dunia lain.
Pulau Socotra adalah rumah bagi sekitar 800 spesoes flora dan fauna langka, banyak di antaranya tidak ditemukan di belahan dunia lain.
Di tempat itu, terdapat tanaman purba yang menghuni permukaan, dengan beberapa varietas berumur hampir 20 juta tahun.
Pohon darah nagah menjadi yang paling khas karena bentuknya menyerupai payung.
Tak dihuni sejak 1960-an, pulau ini awalnya merupakan tempat bagi rumah sakit yang merawat cacar dan penyakit menular lainnya.
Saat ini, banyak bangunan liar terlantar di tempat itu dan menjadi surga bagi kehidupan burung.
Pulau ini dihuni banyak kelinci liar, sehingga dijuluki sebagai "Pulau Kelinci".
Dulunya, pulau itu adalah rumah bagi pabrik gas beracun yang membawa koloni kelinci untuk tujuan penelitian.
Baca juga: Patung Moai di Pulau Paskah Rusak Dilalap Kebakaran Hutan, Tak Bisa Diperbaiki Lagi
Mengambang di Solent, benteng ini dibangun pada akhir abad ke-19 untuk pertahanan Inggris dari invasi laut.
Setelah Perang Dunia II, tempat itu dijual ke pihak swasta. Kini terdapat spa dan hotel mewah untuk pengunjung.
Dikenal sebagai Pulau Bouvet, setitik tanah sub-Antartika ini dianggap sebagai salah satu pulau paling terpencil di dunia.
Diklaim oleh Norwegia pada 1930, pulau sepanjang 19 mil (39,6 kilometer) ini tertutup es dan salju.
Baca juga: Dua Pulau Berjarak 3,8 Km Punya Beda Waktu 21 Jam, Mengapa Bisa Begitu?
Salah satu pulau paling terpencil di Bumi adalah Palmyra yang juga dikenal sangat menakutkan.
Terletak di Samudera Pasifik, selatan Hawaii, pulau ini memiliki sejarah kematian misterius. Peristiwa paling terkenal adalah pembunuhan pada 1981.
Disebut sebagai pulau paling berhantu di dunia, tempat ini digunakan sebagai koloni karantina selama lebih dari 100 tahun.
Sampai saat ini, tulang belulang manusia masih terdampar di tepi pantainya yang berpasir dan terbentuk dari sisa manusia yang menghitam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.