Mereka memusatkan perhatian pada virus demam berdarah simian (SHFV), sejenis virus arteri yang menyebabkan penyakit mematikan yang mirip dengan penyakit virus Ebola.
Itu diurutkan pada tahun 1964 setelah wabah simultan di laboratorium AS dan Soviet Rusia, kemungkinan karena pengenalan kera Afrika yang terinfeksi di penangkaran.
Para ahli khawatir virus itu dapat menyebar dari primata non-manusia ke sel manusia, berpotensi menyebabkan masalah kesehatan masyarakat yang besar
Gejala pada manusia diperkirakan mirip dengan Ebola, seperti:
Namun hingga kini, tidak ada kasus virus SHFV yang terdeteksi pada manusia, tetapi virus baru yang menyebar dengan mudah dapat menyebabkan pandemi baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.