Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Ebola di Kongo Capai 100 Kasus, 43 Meninggal Dunia

Kompas.com - 22/08/2020, 09:03 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, wabah virus ebola di barat Republik Demokratik Kongo telah menginfeksi 100 orang pada Jumat (21/8/2020).

Selain itu, wabah ini juga telah menewaskan 43 orang di antaranya.

"Dengan 100 kasus dalam waktu kurang dari 100 hari, wabah kali ini perlu dikhawatirkan," kata Dr Matsihidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.

Melansir ReutersJumat (21/8/2020), wabah baru ebola ini dilaporkan pada 1 Juni lalu di Mbandaka, sebuah kota dengan 1 jua penduduk di Sungai Kongo.

Pengumuman ini disampaikan sebelum Kongo mendeklarasikan akhir dari pandemi virus ebola sebelumnya di bagian timur yang telah terjadi selama 2 tahun.

Penyebaran

Menurut WHO, pandemi ini telah menyebar ke desa terpencil di provinsi Equateur, yang membentang sepanjang lebih dari 300 kilometer di hutan lebat dengan sedikit akses jalan.

Berdasarkan data yang tersedia, kecepatan penyebaran virus disebut relatif konsisten.

"Virus menyebar di area yang luas dan terjal atau sulit dijangkau, membutuhkan intervensi yang mahal," kata Direktur Regional WHO Afrika, Matshidiso Moeti.

Kini, wabah pun telah menyebar ke 11 dari 17 zona sehat provinsi.

Dari 100 kasus yang dilaporkan, 96 kasus telah dikonfirmasi dan 4 lainnya merupakan kasus probable.

Wabah baru kali ini juga semakin diperparah dengan adanya pandemi virus corona yang masih terjadi.

Baca juga: WHO Melaporkan Adanya Wabah Virus Ebola Baru di Kongo

Respons dan hambatan

Respons untuk wabah kali ini disebut mengalami kekurangan dana. Kondisi ini menambah tantangan kesulitan logistik yang telah ada sebelumnya.

Kesulitan ini tidak lepas dari sumberdaya yang masih digunakan untuk pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di seluruh belahan dunia. 

Awalnya, WHO menyediakan 1,7 juta dollar AS dan kemudian menambah sebanyak 600.000 dollar AS dari dana darurat untuk keadaan tersebut.

Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo telah mempresentasikan rencana terintegrasi kepada para donor dan mitra untuk sekitar 40 juta dollar AS dan telah berkomitmen untuk dana sebesar 4 juta dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com