Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Ridwan Kamil Masuk Golkar, Indikasi Siap Maju Pilpres?

Kompas.com - 29/09/2022, 18:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikabarkan akan bergabung dengan Partai Golkar akhir tahun ini.

Saat dikonfirmasi mengenai kabar itu, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono hanya memberi respons dengan foto.

Dalam foto itu, tampak Ridwan Kamil bertemu dengan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono dan sejumlah pimpinan Golkar Jabar.

Namun, tak ada informasi lebih lanjut mengenai waktu dan lokasi foto itu diambil.

Deva menuturkan, kepastian bergabungnya Ridwan Kamil ini akan diputuskan pada November 2022.

Baca juga: Golkar: Kami Sangat Terbuka jika Ridwan Kamil Mau Bergabung

Investasi politik ke depan

Menanggapi isu ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoriul Umam menilai, bergabungnya RK ke Partai Golkar mengindikasikan bahwa ia siap maju dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres).

Akan tetapi, peluang itu cukup berat jika berangkat dari Partai Golkar.

"Jika ingin berangkat Pilpres dari Golkar, maka membuka peluang terjadinya dua matahari kembar," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Karena itu, Umam menyebut masuknya RK ke Partai Golkar bisa dimaknai sebagai bagian dari investasi politik ke depan.

Baca juga: Nasdem Ingatkan Pesan Paloh ke Ridwan Kamil, Jangan Masuk Nasdem, Tak Usah Berpolitik

Pilihan logis

Ia menuturkan, saat ini Partai Golkar menjadi pilihan yang rasional bagi mantan Wali Kota Bandung itu.

Pasalnya, Golkar merupakan partai politik yang kekurangan tokoh marketable untuk didorong dalam Pilpres 2024.

"Namun, kalkulasinya menjadi agak rumit jika keberpihakan RK di Golkar juga akan menggeser peluang Airlangga untuk maju Pilpres lewat Golkar," jelas dia.

Selain itu, pilihan politik untuk Ridwan Kamil saat ini semakin terbatas.

Menurutnya, RK sudah di-blacklist dari tiga partai, Partai Gerindra dan PKS yang merasa dikhianati usai Pilkada Wali Kota Bandung, serta Partai Nasdem yang merasa dikhianati setelah Pilkada Gubernur Jawa Barat.

Baca juga: Isu Ridwan Kamil Masuk Parpol Ternyata ke Golkar, Ketua DPP: Tunggu November

Corak nasionalis

Karena merepresentasikan corak nasionalis, Umam menganggap Golkar bisa menjadi pilihan yang baik bagi RK.

Hal ini memberi ruang manuver lebih terbuka bagi RK dibandingkan masuk partai politik Islam atau berbasis umat Islam.

"Jika RK tidak berhasil masuk dalam kontestasi Pilpres 2024, ia masih bisa menggunakan Golkar sebagai sekoci untuk maju dalam Pilkada serentak Jawa Barat di November 2024 mendatang," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Tren
Muncul Pemberitahuan 'Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp', Begini Cara Mengatasinya

Muncul Pemberitahuan "Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp", Begini Cara Mengatasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com