Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Adanya Peringatan Hari Batik Nasional dan Sejarahnya...

Kompas.com - 29/09/2022, 15:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Batik Nasional diperingati pada 2 Oktober setiap tahunnya.

Perayaaan Hari Batik Nasional ini bukan tanpa alasan.

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menjadi salah satu organisasi yang mendasari perayaan Hari Batik Nasional.

Baca juga: Kisah di Balik Hari Batik Nasional

Lantas, kenapa ada Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober?

Alasan perayaan Hari Batik Nasional

Dilansir dari Kompas.com (2021), perayaan Hari Batik Nasional yang diadakan setiap tahunnya ini terjadi karena diakuinya batik sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia.

Tiga belas tahun lalu, tepatnya pada 2 Oktober 2009 dalam sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda, batik resmi terdaftar sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi di UNESCO.

Proses peresmian batik sebagai Warisan Budaya Bukan Benda itu berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Catatan Harian Kompas, 3 Oktober 2009 menunjukkan, batik Indonesia masuk dalam 76 warisan budaya nonbenda dunia.

Dari 76 seni dan budaya warisan dunia yang diakui UNESCO itu, Indonesia menyumbangkan satu warisan. Sementara itu, China menyumbang 21 dan Jepang 13 warisan.

Baca juga: Video Viral soal Batik China, Bagaimana Sejarah Batik di Sana?


Sejarah Hari Batik Nasional

Sebelumnya, pada 4 September 2008, batik Indonesia diajukan untuk mendapatkan status intangible cultural heritage (ICH) oleh Menko Kesejahteraan Rakyat saat itu.

Pengajuan itu ditujukan kepada kantor UNESCO di Jakarta dan diterima pada 9 Januari 2009.

Hingga pada 30 September 2009, UNESCO mengumumkan masuknya batik Indonesia dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia milik UNESCO.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 2 Oktober 2009, batik resmi diakui sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.

Baca juga: Alasan Mengapa Kondangan Identik dengan Busana Batik

Diakuinya batik sebagai warisan dunia dari Indonesia membuat Tanah Air mempunya tugas baru, yakni bertanggung jawab melestarikan batik.

Oleh karena itu, Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi Presiden saat itu, menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 pada 17 November 2009.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com