Namun menurutnya pasien akan menunggu untuk vaksin yang menarget varian BA.4 dan BA.5 dari Pfizer dan BioNtech.
“Vaksin yang diperbarui ini dapat dipesan mulai minggu depan. Kami tidak akan terkejut jika permintaan meningkat,” kata Lassen.
Sebagai informasi, European Medicines Agency (EMA) pada Senin telah merekomendasikan booster Covid-19 yang spesifik memerangi subvarian Omicron BA. 4 dan BA. 5.
Rekomendasi ini muncul setelah EMA mengesahkan booster yang menarget varian BA.1 Omicron beberapa waktu sebelumnya.
Baca juga: Vaksin Baru Moderna Disebut Mampu Melawan 2 Jenis Varian Covid-19
Dikutip dari Reuters, Covid-19 saat ini masih menjadi ancaman di benua Afrika mengingat tingkat vaksinasi yang masih rendah.
Hal ini disampaikan oleh Penjabat Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) Ahmed Ogwell Ouma pada Kamis (15/9/2022).
"Virusnya masih beredar, dan dengan rendahnya tingkat vaksinasi, pandemi masih sangat banyak di antara kita di benua ini," Ahmed.
Adapun hal ini disampaikan Ahmed menanggapi pertanyaan terkait apakah ia setuju kepada komentar Kepala WHO, Tedros Adhanom Gebreyesus, yang menyebut bahwa akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata.
Dalam kesempatan ini Ahmed juga menyampaikan CDC Afrika saat ini tidak berfokus untuk menargetkan vaksin khusus yang menarget varian baru layaknya yang dilakukan negara lain.
Ahmed menyebut CDC Afrika saat ini berfokus untuk mendapat sebanyak mungkin orang di benua ini untuk divaksinasi penuh.
Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Lansia agar Tak Mudah Terinfeksi Virus
Israel akan mulai menawarkan booster Covid-19 yang diperbarui dari Pfizer dan BioNTech.
Adapun booster baru ini dirancang untuk memerangi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Pembaruan booster ini akan mulai ditawarkan pada akhir September 2022.
Kepala satuan tugas virus corona Israel Salman Zarka mendesak agar mereka yang masuk kategori berisiko segera mengambil booster bersama dengan suntikan flu.
Menurutnya hal ini berlaku bagi siapapun yang berusia di atas 12 tahun dan setidaknya berjarak tiga bulan dari suntikan sebelumnya atau telah sembuh dari Covid-19 tiga bulan sebelumnya.