Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Globalisasi Persaingan Industri Judi

Kompas.com - 05/09/2022, 09:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SATU di antara “rahasia umum” yang mutakhir terbongkar adalah maraknya industri judi gelap di Indonesia.  Akhir-akhir ini, praktik itu malah dipermarak oleh industri judi online yang sudah barang tentu malah makin gelap alias ilegal banget.

Ada sesuatu terasa agak atau malah sangat ironis yaitu Indonesia yang tidak disebut sebagai negara Islam meski mayoritas (86,9 persen!) warga memeluk agama Islam, tidak sudi menyediakan fasilitas lokasi khusus bagi para penggenar judi. 

Sementara Malaysia yang resmi mengakui negerinya sebagai kerajaan Islam malah secara terang-terangan resmi memperbolehkan judi diselenggarakan di kawasan Tanah Tinggi Genting.

Baca juga: Terlibat Kasus Judi Online, Kanit Reskrim Polsek Penjaringan dan Anggotanya Ditahan di Tempat Khusus

Berjudi ke Singapura

Lee Kwan Yew berstandard ganda dalam meminta pemerintah Indonesia melarang judi di Pulau Batam dengan alasan jangan memberi kesempatan warga Singapura berjudi di Pulau Batam.

Ternyata setelah permintaan Lee dikabulkan, Singapura malah membuka tiga kasino di Marina Bay, Sentosa, dan Aegean Paradise Cruise. Adanya tempat-tempat itu memberikan kesempatan bagi warga Indonesia berjudi di Singapura.

Jakarta sempat punya kasino di dalam kompleks Taman Impian Jaya Ancol. Namun umurnya pendek bahkan sekarang terbukti sudah hilang lenyap. Timbul keheranan terhadap fenomena ironis dalam hal kenapa Malaysia yang negara Islam boleh buka kasino tapi Indonesia yang bukan negara Islam malah tidak boleh.

Dapat diyakini bahwa industri judi seperti telah terbukti di Las Vegas dan Makau maupun Genting Highland dan Marina Bay apabila dikelola dengam baik potensial berperan sebagai destinasi wisata judi yang lukratif menghasilkan duit dalam bentuk pajak yang masuk ke kas negara.

Jika judi merusak moral maka seharusnya di Indonesia, yang melarang judi, tidak ada kasus pelanggaran hukum sekaligus moral secara berjemaah seperti yang tidak perlu disebut di naskah ini sebab toh semua orang sudah tahu.

Ada pula teori konspirasi persaingan kerajaan judi antara Malaysia versus Indonesia di mana karena cukup banyak pejudi yang datang ke Tanah Tinggi Genting berasal dari Indonesia. Maka, wajar apabila Malaysia mati-matian berjuang agar jangan sampai Indonesia punya kasino sendiri yang pasti langsung berdampak menguntungkan Indonesia tetapi merugikan Malaysia.

Perlawanan terhadap wacana Indonesia melegalkan judi juga sengit dilakukan bukan hanya dari luar negeri tetapi juga dari dalam negeri Indonesia, terutama oleh mereka yang sudah terlanjur menikmati nikmatnya kecipratan apalagi basah-kuyup tersiram rezeki dari praktik judi ilegal.

Akan diprotes jika dilegalkan

Jika judi dilegalkan di Indonesia, dikhawatirkan akan banyak reaksi negatif dari berbagai pihak mulai dari menggerutu sampai protes keras akibat kehilangan sumber nafkah bukan alang kepalang berlimpah-ruah.

Segenap asumsi tersebut sekedar berasal dari kesimpulan pihak-pihak yang berada di luar lingkaran serta jaringan manajemen judi yang sudah barang tentu tidak mengetahui seberapa fantastis kenyataan yang terjadi di dalam industri judi yang kini di era globalisasi juga tidak mau ketinggalan mengglobalkan diri.

Baca juga: Selebgram RM Terseret Kasus Perjudian di Pemalang, Ini Situs Judi Online yang Dipromosikan

Bagi yang ingin sedikit mengetahui sekelumit kemelut yang terjadi di dalam jaringan industri judi global, silakan simak kisah yang dikisahkan oleh trilogi film Godfather besutan Francis D Copolla.

Namun apa yang dikisahkan trilogi Godfather abad XX jelas sudah anakronis alias jauh tertinggal zaman oleh kenyataan yang terjadi di industri perjudian abad XXI yang kini dilengkapi dengan teknologi online, serta metaverse juga siap menyemestakan industri judi zaman now.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com