Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Globalisasi Persaingan Industri Judi

Ada sesuatu terasa agak atau malah sangat ironis yaitu Indonesia yang tidak disebut sebagai negara Islam meski mayoritas (86,9 persen!) warga memeluk agama Islam, tidak sudi menyediakan fasilitas lokasi khusus bagi para penggenar judi. 

Sementara Malaysia yang resmi mengakui negerinya sebagai kerajaan Islam malah secara terang-terangan resmi memperbolehkan judi diselenggarakan di kawasan Tanah Tinggi Genting.

Berjudi ke Singapura

Lee Kwan Yew berstandard ganda dalam meminta pemerintah Indonesia melarang judi di Pulau Batam dengan alasan jangan memberi kesempatan warga Singapura berjudi di Pulau Batam.

Ternyata setelah permintaan Lee dikabulkan, Singapura malah membuka tiga kasino di Marina Bay, Sentosa, dan Aegean Paradise Cruise. Adanya tempat-tempat itu memberikan kesempatan bagi warga Indonesia berjudi di Singapura.

Jakarta sempat punya kasino di dalam kompleks Taman Impian Jaya Ancol. Namun umurnya pendek bahkan sekarang terbukti sudah hilang lenyap. Timbul keheranan terhadap fenomena ironis dalam hal kenapa Malaysia yang negara Islam boleh buka kasino tapi Indonesia yang bukan negara Islam malah tidak boleh.

Dapat diyakini bahwa industri judi seperti telah terbukti di Las Vegas dan Makau maupun Genting Highland dan Marina Bay apabila dikelola dengam baik potensial berperan sebagai destinasi wisata judi yang lukratif menghasilkan duit dalam bentuk pajak yang masuk ke kas negara.

Jika judi merusak moral maka seharusnya di Indonesia, yang melarang judi, tidak ada kasus pelanggaran hukum sekaligus moral secara berjemaah seperti yang tidak perlu disebut di naskah ini sebab toh semua orang sudah tahu.

Ada pula teori konspirasi persaingan kerajaan judi antara Malaysia versus Indonesia di mana karena cukup banyak pejudi yang datang ke Tanah Tinggi Genting berasal dari Indonesia. Maka, wajar apabila Malaysia mati-matian berjuang agar jangan sampai Indonesia punya kasino sendiri yang pasti langsung berdampak menguntungkan Indonesia tetapi merugikan Malaysia.

Perlawanan terhadap wacana Indonesia melegalkan judi juga sengit dilakukan bukan hanya dari luar negeri tetapi juga dari dalam negeri Indonesia, terutama oleh mereka yang sudah terlanjur menikmati nikmatnya kecipratan apalagi basah-kuyup tersiram rezeki dari praktik judi ilegal.

Akan diprotes jika dilegalkan

Jika judi dilegalkan di Indonesia, dikhawatirkan akan banyak reaksi negatif dari berbagai pihak mulai dari menggerutu sampai protes keras akibat kehilangan sumber nafkah bukan alang kepalang berlimpah-ruah.

Segenap asumsi tersebut sekedar berasal dari kesimpulan pihak-pihak yang berada di luar lingkaran serta jaringan manajemen judi yang sudah barang tentu tidak mengetahui seberapa fantastis kenyataan yang terjadi di dalam industri judi yang kini di era globalisasi juga tidak mau ketinggalan mengglobalkan diri.

Bagi yang ingin sedikit mengetahui sekelumit kemelut yang terjadi di dalam jaringan industri judi global, silakan simak kisah yang dikisahkan oleh trilogi film Godfather besutan Francis D Copolla.

Namun apa yang dikisahkan trilogi Godfather abad XX jelas sudah anakronis alias jauh tertinggal zaman oleh kenyataan yang terjadi di industri perjudian abad XXI yang kini dilengkapi dengan teknologi online, serta metaverse juga siap menyemestakan industri judi zaman now.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/05/091039465/globalisasi-persaingan-industri-judi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke