KOMPAS.com - Pesawat Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI-091 jatuh di permukiman warga Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara pada 5 September 2005.
Kecelakaan ini terjadi saat pesawat sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan. Pesawat itu rencananya akan bertolak ke Jakarta via Padang dengan jadwal keberangkatan pukul 09.40 waktu setempat.
Pesawat tersebut menerbangi jurusan Medan-Jakarta dan mengangkut 117 orang terdiri dari 112 penumpang dan 5 awak.
Sebanyak 149 orang meninggal dunia, termasuk penumpang dan awak pesawat, serta 50 warga di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Korean Air Jatuh Ditembak Sukhoi di Laut Jepang, 269 Tewas
Sesaat setelah lepas landas, sekitar pukul 10.06, pesawat membentur pagar landasan, melompati anak Sungai Babura, menghantam perumahan, kemudian meledak dan hancur berkeping-keping.
Pesawat hanya menyisakan ekor pesawat bertuliskan PK-RIM. Sebanyak lima rumah warga yang tertimpa badan pesawat juga terbakar.
Menurut kesaksian seorang penumpang yang selamat, pesawat baru saja lepas landas dan tiba-tiba oleng ke kiri lalu mulailah api menjalar.
Kobaran api selain menghanguskan pesawat juga menghanguskan puluhan rumah dan kendaran bermotor.
Api yang terus menyala menyulitkan usaha penyelamatan jenazah dari bangkai pesawat dan kondisi di sekitar lokasi pun padat oleh penduduk yang penasaran.
Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 6 September 2005, serpihan badan pesawat beterbangan dan berhamburan di Jalan Jamin Ginting, 100 meter dari Pasar Pagi Padang Bulan, Medan.
Akibatnya, warga di sekitar lokasi juga turut menjadi korban. Mereka terdiri dari penghuni rumah, pemilik warung, pengayuh becak, dan pejalan kaki.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Sriwijaya Air Tabrak 3 Orang Petani Sayur di Jambi
Ledakan pesawat membuat tujuh rumah hancur terbakar. Serpihan pesawat menimpa tujuh mobil dan sedikitnya 10 sepeda motor yang tengah melintas dan parkir di Jalan Jamin Ginting
Di antara penumpang pesawat yang meninggal tercatat Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin yang rencananya akan ke Jakarta menghadiri rapat para gubernur dengan presiden.
Selain itu, dua anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, yakni Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara (1988- 1998) juga turut menjadi korban dalam kecelakaan itu.