Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Tokoh Muda, Berprestasi, dan Menginspirasi dari Bumi Cenderawasih

Kompas.com - 30/08/2022, 10:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Terdiri dari beragam provinsi, Indonesia punya banyak anak muda yang berbakat dan menginspirasi. Tak terkecuali pula dengan anak-anak muda asal Bumi Cenderawasih, Papua, yang turut mengharumkan nama bangsa.

Sama seperti anak-anak lainnya, mereka juga berjuang untuk meraih mimpinya. Namun, karena lokasinya yang berada di ujung Indonesia, tentu mereka harus berusaha lebih keras. Ini disebabkan masih minimnya fasilitas yang disediakan pemerintah.

Dalam siniar Obsesif edisi “Muda, Berprestasi, dan Menginspirasi dari Bumi Cenderawasih” yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kominfo), ada tiga generasi emas asal Bumi Cenderawasih yang telah berhasil mencapai mimpinya.

Mereka adalah Mikael Alfredo Tata (Timnas U-19), Yunita Alanda Monim (Miss Global 2020), dan Voni Beatrix Muguri (ASN Muda Berprestasi).

Meskipun ketiganya berasal dari bidang yang berbeda, namun mereka memiliki kesamaan, yaitu determinasi yang kuat untuk meraih mimpinya. Bahkan, mereka bertekad untuk membanggakan nama Papua di kancah nasional dan internasional.

Mikael Alfredo Tata: Bintang Muda di Piala AFF

Dipercaya menjadi komponen lini pertahanan Timnas U-19, pemuda kelahiran Jakarta, 10 Mei 2004 ini sebelumnya pernah bergabung dalam skuad timnas U-16. Sebelum itu, ia juga telah tergabung dalam klub Persipura Jayapura.

Baca juga: Pentingnya Rekor MURI bagi Masyarakat Indonesia

“Awanya ikut turnamen Kemenpora di Jayapura, lalu dipanggil timnas pelajar. Saat itu ada telescoping potensial yang dilihat, terus diajak gabung ke timnas U-16,” tuturnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Dari Papua Hingga Piala AFF”.

Sejak kecil Tata tumbuh menjadi anak yang gemar bermain bola. Hal itu membuatnya bergabung dalam Sekolah Sepak Bola (SSB). Akan tetapi, keinginannya kala itu mendapat larangan dari orangtua.

Tak berputus asa, Tata tetap menunjukkan tekadnya hingga berada di posisi sekarang ini. “Dulu sepatu bola sempet dibuang. Orangtua berpikir main bola mengganggu sekolah karena pelajaran di sekolah banyak yang tertinggal karena izin ikut turnamen,” ungkapnya.

Kegigihannya mewujudkan impian menjadi pemain bola mengantarkannya menjadi salah satu pemain timnas Indonesia dari bumi cenderawasih. Selain Tata, ada banyak punggawa timnas Indonesia yang berasal dari Papua.

Yunita Alanda Monim: Dari Papua ke Miss Global 2020

Sebelum berhasil di ajang Miss Global 2020, Yunita, yang kerap disapa Uni, mencoba peruntungan di berbagai bidang. “Mencoba di bidang lain yang bisa membawa nama Papua,” pungkasnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Kejar Mimpi, Berkarya dari Hati”.

Kariernya pun dimulai pada 2015 karena terinspirasi dari adik mamanya yang pernah mengikuti ajang kompetisi Putri Papua.

Dari situlah, keberhasilannya pun menginspirasi para keponakannya. Uni pun sadar, untuk sukses di ajang itu, ia juga harus memiliki kemampuan lain karena wajah cantik saja tak cukup. Misalnya, berbicara di depan publik dan berpikir kritis.

Setelah dirasa cukup, pada 2015 Uni mencoba peruntungan di Duta Genre Papua. Di sana, Uni mempromosikan program-program BKKBN yang berhubungan dengan remaja dan keluarga sehingga bisa berkontribusi pada meningkatnya taraf hidup.

Baca juga: Pentingnya Pembelaan Diri menurut Aiman Witjaksono

Meskipun awalnya ditentang oleh sang ayah karena menganggap bidang yang ditekuni Uni tak menjanjikan, ia terus membuktikan dengan prestasi. “Sempet down tapi aku percaya hidup ini adalah proses. Ya, proses-proses itu pasti gak mulus-mulus aja.”

Jadi, kalau gagal, kita harus punya determinasi untuk terus belajar dan mengevaluasi hal apa saja yang harus diperbaiki. Ini terjadi karena Uni punya motto, “Hidup adalah proses mendengar, belajar, dan melakukan.”

Voni Beatrix Muguri: Mimpi ASN yang Berbuah Kenyataan

Sejak kecil, Voni bercita-cita sebagai ASN karena senang melihat orang mengenakan seragam tersebut. Akhirnya, mimpinya itu pun terwujud berkat program khusus afirmasi putra-putri Papua.

Program ini dikhususkan untuk putra-putri asli Papua yang setelah diterima akan disebar ke kementerian-kementerian lainnya. Meskipun berlatar pendidikan hukum, Voni terpilih menjadi ASN di Kominfo.

“Orang hukum itu gak harus jadi hukum, jaksa, karena di kementerian juga ada lembaga-lembaganya,” ungkapnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Pendidikan untuk Karier dan Masa Depan”.

Di sana, ia bertugas di bagian bantuan dokumentasi hukum. Itu sebabnya, ia kerap memberikan informasi mengenai peraturan perundang-undangan. Berkat kegigihannya ia bahkan mendapat penghargaan Pengelolaan Jaringan Informasi dan Hukum.

Baca juga: Menerima Diri dengan Stand Up Comedy

Kesuksesannya ini tak lepas dari peran keluarga yang sangat menomorsatukan pendidikan. Voni bahkan mengungkapkan, “Kalau kita mau sukses, ya, sekolah. Pendidikan jadi kunci utama kita untuk jenjang karier dan pengembangan diri.”

Dengarkan kisah lengkap ketiga generasi emas asal Bumi Cenderawasih yang menginspirasi ini hanya melalui siniar Obsesif di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

Tren
Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Tren
Jarang Diketahui, Ini 6 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Es Teh Saat Cuaca Panas

Jarang Diketahui, Ini 6 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Es Teh Saat Cuaca Panas

Tren
Alasan Monitor Detak Jantung Penting Saat Berolahraga, Berikut Manfaatnya

Alasan Monitor Detak Jantung Penting Saat Berolahraga, Berikut Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com