Masyarakat di Provinsi Sarawak, Malaysia di Pulau Kalimantan telah melaporkan adanya puing-puing luar angkasa yang jatuh seperti hujan meteor atau komet.
Ini adalah penerbangan ketiga roket Long March 5B yang merupakan roket terbesar China.
Program luar angkasa China membutuhkan kendaraan yang besar dan kuat untuk membawa bagian-bagian lab ke orbit dalam misi perakitan stasiun luar angkasa.
Pada penerbangan uji pertamanya pada 2020, roket tersebut mengangkat kapsul astronot yang dapat digunakan kembali tanpa awak ke orbit.
Namun, pendorong pada roket yang dilepaskan malah jatuh di beberapa desa di Pantai Gading.
Peristiwa tersebut menyebabkan beberapa kerusakan properti meskipun tidak ada korban luka.
Baca juga: Puing Roket China Seberat 25 Ton Akan Jatuh ke Bumi, Kapan dan di Mana?
Dikutip dari BBC, China menuduh media Barat yang dipimpin AS telah melakukan kampanye kotor pada roket Long March 5B pada Selasa (26/7/2022).
Meskipun begitu, pemerintah China berharap stasiun luar angkasa Tiangong akan selesai pada akhir 2022.
Setelah memulai pembangunan stasiun luar angkasa pada April 2021 dengan peluncuran modul Tianhe.
Pada peluncuran terbaru, roket Long March 5B membawa modul kedua untuk diantarkan ke stasiun luar angkasa China.
Modul tersebut adalah modul lab Wentian dengan panjang 17,9 meter menjadi yang pertama dari dua lab yang bergabung dengan stasiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.