Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Hewan yang Hidup Paling Lama di Bumi

Kompas.com - 31/07/2022, 12:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah hewan memiliki rentang hidup yang sangat panjang dan jauh melebih rata-rata manusia.

Meskipun ada hewan darat yang bermumu sangat panjang, tidak satu pun dari mereka yang masuk dalam daftar ini.

Pasalnya, hewan dengan usia paling tua berikut semuanya hidup di air.

Berikut daftarnya, dikutip dari Live Science:

1. Paus kepala busur

Paus kepala busur (Balaena mysticetus) adalah mamalia yang hidup paling lama.

Umur pasti paus Arktik dan subarktik tidak diketahui, tetapi ujung tombak batu yang ditemukan pada beberapa individu membuktikan bahwa mereka dapat hidup dengan nyaman lebih dari 100 hingga 200 tahun.

Rahasia umur panjang paus ini ada pada gen ERCC1 yang terlibat dalam perbaikan DNA yang rusak dan membantu melindungi paus dari kanker, serta penyebab potensial kematian.

Baca juga: Mengenal Komodo, Hewan Endemik Indonesia yang Terancam Punah

2. Rockfish Rougheye

Rockfish Rougheye (Sebastes aleutianus) adalah salah satu ikan hidup terpanjang dan memiliki umur maksimum 205 tahun menurut Departemen Ikan dan Margasatwa Washington.

Ikan berwarna merah muda atau kecoklatan ini hidup di Samudera Pasifik dari California hingga Jepang.

Mereka tumbuh hingga 38 inci (97 sentimeter) panjangnya dan memakan hewan lain seperti udang dan ikan yang lebih kecil.

3. Kerang mutiara air tawar

Kerang mutiara air tawar (Margaritifera margaritifera) adalah bivalvia yang menyaring partikel makanan dari air.

Mereka umumnya hidup di sungai dan dapat ditemukan di Eropa hingga Amerika Utara, termasuk AS dan Kanada.

Menurut World Wildlife Fund, kerang mutiara air tawar tertua yang diketahui berusia 280 tahun. Invertebrata ini memiliki rentang hidup yang panjang berkat metabolismenya yang rendah.

Sayangnya, mereka termasuk spesies yang terancam punah.

Populasi mereka menurun karena berbagai faktor yang berhubungan dengan manusia, termasuk kerusakan dan perubahan habitat sungai tempat.

Baca juga: Cara Budidaya Kerang Mutiara hingga Panen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com