"Kepada saya abang itu mengeluh soal materai yang dibeli dibatasi, sementara menurut pengakuannya, dia melihat masih banyak materai yang tersedia," ujarnya.
Ia kemudian disuruh AMS untuk merekam aksi itu dan memprotesnya. Tetapi, petugas Kantor Pos justru marah-marah dan mencoba meraih ponsel yang digunakan untuk merekam.
Korban sempat menyatakan bahwa ia merupakan wartawan. Namun, mendengar hal tersebut petugas Kantor Pos justru mempersilakannya untuk memviralkan video tersebut.
Baca juga: Ramai soal Video Viral Kebakaran di SPBU Disebut Efek Bayar Pakai HP, Ini Faktanya
Menindaklanjuti kabar viral tersebut, Tata Sugiarta mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan permintaan maaf melalui press conference yang telah digelar.
Press Conference itu dilakukan oleh Manager Eksekutif PT Pos Indonesia Kantor Cabang Kabanjahe, Kabupaten Karo, Yori Gosandi pada Jumat (1/07/2022).
"Saya ditunjuk langsung untuk datang ke Dairi oleh pimpinan saya serta untuk mengklarifikasi," ujarnya.
Dalam klarifikasinya, Yori atas nama PT Pos Cabang Kabupaten Karo Dairi dan Pakpak Bharat meminta maaf atas tindakan arogan yang dilakukan bawahannya.
Dia mengakui bahwa bawahannya telah lalai melaksanakan pelayanan publik.
“Bahwa memang kejadian tersebut atas kelalaian petugas kami yang bernama Sakat Berampu dan oleh sebab itu saya selaku pimpinan dari Kantor Pos Sidikalang yang berada di Kabanjahe meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban,” jelas Yori.
Baca juga: Video Viral Beli Solar untuk Mesin Diesel Harus Tunjukkan Pelat Nomor Kendaraan, Ini Kata Pertamina
Lebih lanjut, Yori mengatakan bahwa pihaknya akan mencopot jabatan petugas yang bertindak arogan tersebut.
"Atas tindakan yang dilakukan oleh Bapak Sakat Berampu, kami copot jabatannya sebagai kepala kantor dan akan kami tarik ke Kantor Pos Kabanjahe," jelasnya.
Untuk sementara, jabatan tersebut akan digantikan pejabat sementara, Muhamad Ali Imron. Selain itu, masa kerja pelaku juga tinggal 8 bulan lagi sebelum pensiun.
Yori juga mengatakan bahwa pihak perusahaan akan memberikan sanksi kepada pelaku dan melakukan pemeriksaan di sidang etik di Kabanjahe.
Yori berjanji akan kembali pekan depan untuk menyelesaikan persoalan dan mempertemukan pihak yang bersengketa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.