Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Daun Eucalyptus dan Segudang Manfaatnya

Kompas.com - 10/06/2022, 20:50 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Selain itu, bagian daun ini juga mengandung flavonoid dan tanin. Flavonoid sendiri merupakan antioksidan nabati yang membantu menangkap radikal bebas perusak sel tubuh.

Sementara tanin, senyawa dari tumbuhan yang berasa pahit dan sepat, serta dapat membantu mengurangi peradangan.

Baca juga: 4 Manfaat Daun Sirsak untuk Kesehatan

Manfaat daun eucalyptus

Seperti yang telah disebut, daun eukaliptus memiliki banyak khasiat, terutama sebagai obat. Berikut beberapa manfaat daun eukaliptus:

1. Antimikroba

Daun eukaliptus dipercaya sebagai bahan antimikroba. Bahkan di akhir abad ke-19, sebagian besar rumah sakit di Inggris menggunakan minyak kayu putih untuk membersihkan kateter urin.

Antimikroba daun eukaliptus kemudian dibuktikan melalui riset dari Serbia pada Februari 2016.

Riset tersebut mengatakan, Eucalyptus camaldulensis, salah satu spesies pohon ini, memiliki antibiotik yang mengarah pada pengobatan baru untuk infeksi tertentu.

Studi yang terbit dalam Clinical Microbiology & Infection juga menunjukkan, minyak kayu putih memiliki efek antibakteri pada bakteri patogen di saluran pernapasan bagian atas.

Baca juga: Penjelasan Kementan soal Produk Eucalyptus, Mengapa Bisa Diklaim Antivirus Corona?

2. Pilek dan masalah pernapasan

Daun eucalyptus membantu meringankan gejala pilek.

Daun ini bertindak sebagai dekongestan saat dihirup, yakni obat yang berfungsi meredakan gejala hidung tersumbat akibat flu, batuk, dan pilek.

Selain itu, daun eukaliptus juga berperan sebagai ekspektoran untuk melonggarkan dahak dan melegakan napas saat terserang batuk, pilek, dan flu.

Baca juga: INFOGRAFIK: Manfaat Eucalyptus yang Diklaim Bisa Jadi Antivirus Corona

3. Merangsang sistem kekebalan tubuh

Dilansir dari Medical News Today, daun eukaliptus dapat merangsang respons sistem kekebalan tubuh.

Menurut penelitian, daun eukaliptus dapat meningkatkan respons fagositosis sistem kekebalan terhadap patogen atau kuman dalam model tikus.

Fagositosis sendiri merupakan proses saat sistem kekebalan mengonsumsi dan menghancurkan partikel asing yang masuk dalam tubuh.

Baca juga: Penjelasan Dubes RI soal Penemuan Jenazah Eril

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Manfaat Eucalyptus yang Diklaim Bisa jadi Antivirus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Berhenti Langganan Netflix, Mudah Bisa lewat HP

Cara Berhenti Langganan Netflix, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Tren
Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Tren
Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com