KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penambahan kasus infeksi virus corona masih terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dilansir dari laman worldometers, Selasa (7/6/2022) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 535.756.452 (535 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 506.740.732 (506 juta) pasien telah sembuh, dan 6.321.238 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 22.694.482, dengan rincian 22.657.845 pasien dalam kondisi ringan dan 36.637 dalam kondisi serius.
Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?
Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: Covid-19 di Indonesia Melandai, Masih Perlukah Vaksin Booster?
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Hingga Senin (6/6/2022) pukul 12.00 WIB, tercatat penambahan 342 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Sehingga, jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air menjadi 6.057.142 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah melaporkan adanya penambahan 270 orang. Kini total pasien sembuh 5.897.022 orang.
Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 7 orang, sehingga totalnya menjadi 156.622.
Baca juga: Bagaimana jika Calon Jemaah Haji Positif Covid-19 Sebelum Keberangkatan?
Korea Utara melaporkan 61.730 lebih banyak orang dengan gejala demam di tengah wabah virus corona pertamanya.
Hal itu diungkapkan oleh media pemerintah Korea Utara KCNA pada Selasa (7/6/2022), dilansir dari Reuters.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Michael Ryan mengatakan, situasi di Korea Utara justru semakin buruk, bukan semakin baik.
WHO meragukan klaim Korea Utara mengenai kemajuan negara tersebut dalam penanganan wabah Covid-19.
Ryan menuturkan, WHO bekerja sama dengan Korea Selatan dan China untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya tentang keadaan di Korea Utara.
Baca juga: Korea Utara Menyebut Vaksin Covid-19 Ramuan Cinta Abadi, Bagaimana Bisa?
Beijing melaporkan bahwa tidak ada kasus baru infeksi Covid-19 yang ditularkan di dalam negeri selama 15 jam hingga pukul 15.00 waktu setempat pada Senin (6/6/2022).
Hal itu sebagaimana dikatakan seorang pejabat pengendalian penyakit, dikutip dari Reuters, Senin (6/6/2022).
Sejak 22 April 2022, ibu kota China, Beijing, memiliki 1.822 kasus infeksi Covid-19 hingga Senin (6/6/2022) pukul 15.00 sore waktu setempat.
Wakil direktur di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing, Pang Xinghuo, mengatakan pada konferensi pers.
Baca juga: Update Kasus Konfirmasi Cacar Monyet, Tersebar di 14 Negara, Mana Saja?
Singapura memperkirakan gelombang Omicron baru "mungkin muncul" pada Juli atau Agustus, karena antibodi Covid-19 mulai berkurang, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (6/6/2022), Ong mengatakan, Kementerian Kesehatan telah mendeteksi beberapa kasus Covid-19 dari subvarian baru BA.4 dan BA.5.
Namun, subvarian itu belum "mengambil alih" subvarian BA.2, merujuk pada variasi Omicron yang merupakan 99 persen dari infeksi lokal Covid-19 yang diurutkan pada April.
"Jadi tidak akan terjadi apa-apa sampai berbulan-bulan kemudian, ketika antibodi kita mulai berkurang, maka Anda bisa melihat BA.4 dan (BA.5) kemungkinan muncul Juli atau Agustus. Itu perkiraan kami," kata Ong.
Dia menambahkan bahwa perkiraan itu bukan karena "upaya pemodelan yang rumit", tetapi fakta bahwa begitu wabah mereda, Singapura akan memperkirakan gelombang lain akan meningkat, empat hingga enam bulan kemudian.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Flu Singapura, dari Penyebab, Penularan hingga Pengobatannya