Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Akan Terjadi jika Harga Pertalite Naik?

Kompas.com - 22/05/2022, 13:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah berupaya mempertahankan agar harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak naik dari angka Rp 7.650 per liter, seperti yang berlaku saat ini.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Kerja Nasional V Projo, dikutip dari akun YouTube Palti West, Sabtu (21/5/2022).

Jokowi menyebut, harga BBM Pertalite akan terus dipertahankan karena penggunanya berbeda dengan BBM jenis Pertamax yang menurutnya merupakan pemilik mobil-mobil mewah.

"Yang Pertamax naik, naiknya juga saya kira naiknya enggak banyak. Tapi itu yang punya mobil-mobil mewah yang pakai mereka. Tapi yang Pertalite ini kita tahan, tahan betul agar tidak naik dan harganya tetap di angka Rp 7.650," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, tidak mudah bagi pemerintah untuk menahan harga Pertalite agar tidak naik. Sebab Pemerintah harus mengeluarkan dana subsidi yang jumlahnya sangat besar.

Baca juga: 29 Provinsi Jadi Jangkauan Pertamina Delivery Service, Layanan Antar BBM

Lantas, apa yang terjadi jika harga Pertalite naik?

Efek jika harga Pertalite naik

Pengisian Bahan Bakar Minyak di SPBU 13.282.613 Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (17/4/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok BBM dan LPG aman dengan membentuk tim Satuan Tugas Khusus Ramadan dan Idul fitri (Satgas RAFI) yang bertugas untuk memastikan keamanan pasokan energi mulai tanggal 11 April hingga 10 Mei 2022. Beberapa layanan tambahan tambahan BBM periode Satgas RAFI tahun 2022 yakni 88 SPBU, 550 outlet LPG 3 Kg, 119 outlet LPG NPSO, 18 Pertashop yang disiagakan 24 jam serta enam motorist untuk layanan delivery dan tiga kantong SPBU.ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN Pengisian Bahan Bakar Minyak di SPBU 13.282.613 Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (17/4/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok BBM dan LPG aman dengan membentuk tim Satuan Tugas Khusus Ramadan dan Idul fitri (Satgas RAFI) yang bertugas untuk memastikan keamanan pasokan energi mulai tanggal 11 April hingga 10 Mei 2022. Beberapa layanan tambahan tambahan BBM periode Satgas RAFI tahun 2022 yakni 88 SPBU, 550 outlet LPG 3 Kg, 119 outlet LPG NPSO, 18 Pertashop yang disiagakan 24 jam serta enam motorist untuk layanan delivery dan tiga kantong SPBU.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus pengamat ekonomi energi Fahmy Radhi menilai, keputusan pemerintah untuk menahan harga Pertalite selama 2022 merupakan keputusan tepat.

Sebab menurut Fahmy, daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 belum pulih benar.

Kondisinya bisa berefek besar apabila Pertalite dinaikkan di saat daya beli masyarakat belum pulih. 

Ia menjelaskan, dengan proporsi konsumen mencapai 86 persen, kenaikan harga Pertalite akan berdampak pada banyak hal.

"Kenaikan harga Pertalite akan menyulut inflasi, menurunkan daya beli, serta menyebabkan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang semakin memberatkan beban masyarakat," terangnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/5/2022).

Fahmy mengingatkan bahwa kenaikan BBM jenis Pertalite akan sangat berdampak pada masyarakat, utamanya rakyat miskin.

"Jumlah rakyat miskin akan makin bertambah," kata dia. 

Lebih lanjut, terdapat perbedaan terkait penetapan harga BBM di luar negeri dan di Indonesia.

Baca juga: Ada Sinyal Harga Pertalite Akan Naik, Berapa Harga Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo Hari Ini?

 

Penentuan harga BBM di Indonesia

Menurut Fahmy, harga BBM di luar negeri ditentukan oleh mekanisme pasar, di mana harga minyak dunia merupakan variabel yang sangat berpengaruh pada harga BBM.

Pada saat harga minyak dunia mencapai di atas 100 dollar AS per barrel, maka harga BBM di luar negeri menjadi amat mahal.

"Sedangkan di Indonesia, harga BBM ditetapkan oleh Pemerintah agar harga tersebut dapat terjangkau oleh masyarakat sebagai konsumen," ujarnya.

Pada saat harga ditetapkan di bawah harga keekonomian, lanjut Fahmy, selisih harga itu dibayar oleh pemerintah melalui subsidi dan kompensasi dari APBN.

"Penahanan harga Pertalite sangat membebani APBN yang mencapai Rp 502 triliun untuk pengeluaran kompensasi dan subsidi Pertalite, LPG 3 kilogram, dan listrik di bawah 3.000 VA," jelasnya.

Baca juga: Ramai soal Harga Pertalite dan Solar Disebut Akan Naik, Ini Kata Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com