KOMPAS.com - Bom bunuh diri meledak di Manchester Arena, Inggris saat konser Ariana Grande, 22 Mei 2017.
Dilansir dari History, beberapa saat setelah Ariana Grande menyelesaikan lagu terakhir di konsernya, sebuah bom meledak di tempat itu.
Bom bunuh diri tersebut menewaskan 22 penonton konser dan melukai 116 lainnya.
Baca juga: Hari Ini Empat Tahun Lalu, 14 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Tiga Gereja Surabaya
Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden mengerikan tersebut.
Peristiwa bom bunuh diri itu merupakan tindakan terorisme paling mematikan di Inggris sejak pemboman metro London pada 2005.
Wajah kegembiraan para penonton konser seketika berubah menjadi kepanikan saat pecahan peluru dan api mengoyak kerumunan yang berusaha keluar dari tempat konser.
Saksi mata mengatakan, terdengar ledakan dan melihat kilatan cahaya saat bom bunuh diri itu meledak.
Baca juga: Video Viral Kepanikan di Bandara Israel Saat Keluarga AS Membawa Bom
Lebih dari 240 panggilan darurat dilakukan. 60 ambulans dan 400 petugas polisi juga ikut mencari orang yang belum ditemukan oleh anggota keluarganya.
Korban termuda dari pemboman tersebut adalah Saffie Roussos, penduduk asli Lancashire yang masih berusia delapan tahun.
Pelaku bom bunuh diri tersebut kemudian terungkap bernama Salman Abedi yang berusia 22 tahun, seorang warga asli Manchester yang mempunyai darah Libya.
Baca juga: 5 Ledakan Bom Hotel yang Menggemparkan Seluruh Dunia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.