KOMPAS.com - Kasus cacar monyet atau monkeypox telah menyebar di sejumlah negara seperti Inggris, Portugal, dan Spanyol.
Dilansir dari Kompas.com (20/5/2022), per 18 Mei 2022, Inggris telah melaporkan 9 kasus cacar monyet, Portugal 5 kasus terkonfirmasi dan lebih dari 20 kasus dugaan, serta 23 kasus dugaan di Spanyol.
Kasus infeksi cacar monyet sendiri pertama kali teridentifikasi di Inggris pada 7 Mei 2022.
Laporan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), kasus cacar monyet tersebut melibatkan orang yang baru saja melakukan perjalanan dari Nigeria.
Meski baru kembali ditemukan pada awal Mei di Inggris, sesungguhnya cacar monyet bukanlah penyakit baru.
Lantas, bagaimana asal usul cacar monyet?
Baca juga: Waspada Wabah Cacar Monyet, Sudah Menyebar hingga Spanyol dan AS
Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus ini termasuk dalam keluarga Orthopoxvirus.
Melansir dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958.
Saat itu, koloni monyet yang dipelihara untuk kepentingan penelitian terserang penyakit yang mirip cacar.
Itulah mengapa penyakit ini dinamakan cacar monyet atau monkeypox.
Catatan CDC, kasus cacar monyet pada manusia pertama kali terjadi pada 1970 di Republik Demokratik Kongo, negara di bagian Afrika Tengah.
Sejak itu, beberapa negara Afrika lain juga melaporkan temuan kasus serupa, seperti di Kamerun, Republik Afrika Tengah, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.
Di luar Afrika, CDC menyebut cacar monyet terjadi di AS, Israel, Singapura, dan Inggris. Adapun seluruhnya, berkaitan dengan perjalanan internasional dan hewan impor.
Baca juga: Penyakit Cacar Monyet Meluas, 4 Negara Ini Melaporkannya
Meski tersemat kata monyet, penyakit cacar monyet tidak serta-merta berasal dari hewan primata itu.
Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang menjadi reservoir atau tempat tubuh kembang virus ini.