Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kebangkitan Nasional 2022: Sejarah, Tema, Logo, Hingga Twibbon

Kompas.com - 20/05/2022, 08:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 114 tahun lalu, tepatnya 20 Mei 1908, organisasi Boedi Oetomo (Budi Utomo) lahir.

Kelahirannya kemudian dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan setiap tahun pada tanggal 20 Mei Indonesia memperingatinya.

Hari Kebangkitan Nasional 2022 mengangkat tema “Ayo Bangkit Bersama".

Dilansir laman Kominfo, tema itu dipiilh agar Harkitnas dapat menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang besar untuk bersama-sama mengobarkan semangat bangkit dari pandemi Covid-19 yang telah lebih dari 2 tahun menyerang dan turut berefek di segala sendi kehidupan.

Adapun logo 114 Tahun Kebangkitan Nasional melambangkan semangat yang berkobar, kedamaian serta awal yang baru.

Untuk mengakses logo peringatan 114 tahun Hari Kebangkitan Nasional, Anda bisa mengaksesnya di sini.

Baca juga: Di Balik Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei...

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Pada 20 Mei 1908, Dr. Wahidin Soedirohoesodo bersama tiga mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) mendirikan organisasi Boedi Oetama.

Dilansir Harian Kompas, 19 Mei 1973, ketiga mahasiswa itu adalah Soetomo, Gunawan Mangunkusumo, dan Suraji yang telah lama mengagumi dr Wahidin melalui majalah Retno Dumilak.

Pada 1908, Dr. Wahidin Soedirohoesodo berkeliling Jawa mencari dana untuk membiayai pelajar-pelajar yang pandai tapi miskin.

Dia sebenarnya adalah seorang dokter, tetapi sangat giat dalam usaha memajukan pendidikan.

Orang yang akrab disapa Mas Wahidin itu, saat ke Jakarta bertemu dengan 3 orang mahasiswa sekolah kedokteran Stovia. Mereka adalah Sutomo, Gunawan, dan Suraji.

Dalam pertemuan itu, Sutomo mengusulkan kepada Mas Wahidin agar usaha-usahanya diperluas. Tak hanya bidang pendidikan, tapi juga pertanian, peternakan, perniagaan, industri, dan kesenian.

Nah, untuk mewujudkannya perlu didirikan organisasi atau perkumpulan. Usul itu kemudian diterima dr. Wahidin. Sutomo dan teman-temannya lalu menyiapkan sebuah pertemuan besar.

Mereka mendanai sendiri pertemuan itu. Bahkan ada yang menjual sarung plekat yang kala itu sangat laris. Ada juga yang menjual sorban, menyumbang uang jajan, juga uang sakunya.

Baca juga: Hari Kebangkitan Nasional, Bangkitnya Nasionalisme

Pertemuan tersebut terlaksana pada 20 Mei 1908. Di sana lahirlah organisasi yang lengkap dengan peraturan-peraturan dasarnya seperti tujuan, rancangan kegiatan, anggota, serta pengurus organisasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com