KOMPAS.com - Hari ini 114 tahun lalu, tepatnya 20 Mei 1908, organisasi Boedi Oetomo (Budi Utomo) lahir.
Kelahirannya kemudian dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan setiap tahun pada tanggal 20 Mei Indonesia memperingatinya.
Hari Kebangkitan Nasional 2022 mengangkat tema “Ayo Bangkit Bersama".
Dilansir laman Kominfo, tema itu dipiilh agar Harkitnas dapat menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang besar untuk bersama-sama mengobarkan semangat bangkit dari pandemi Covid-19 yang telah lebih dari 2 tahun menyerang dan turut berefek di segala sendi kehidupan.
Adapun logo 114 Tahun Kebangkitan Nasional melambangkan semangat yang berkobar, kedamaian serta awal yang baru.
Untuk mengakses logo peringatan 114 tahun Hari Kebangkitan Nasional, Anda bisa mengaksesnya di sini.
Baca juga: Di Balik Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei...
Pada 20 Mei 1908, Dr. Wahidin Soedirohoesodo bersama tiga mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) mendirikan organisasi Boedi Oetama.
Dilansir Harian Kompas, 19 Mei 1973, ketiga mahasiswa itu adalah Soetomo, Gunawan Mangunkusumo, dan Suraji yang telah lama mengagumi dr Wahidin melalui majalah Retno Dumilak.
Pada 1908, Dr. Wahidin Soedirohoesodo berkeliling Jawa mencari dana untuk membiayai pelajar-pelajar yang pandai tapi miskin.
Dia sebenarnya adalah seorang dokter, tetapi sangat giat dalam usaha memajukan pendidikan.
Orang yang akrab disapa Mas Wahidin itu, saat ke Jakarta bertemu dengan 3 orang mahasiswa sekolah kedokteran Stovia. Mereka adalah Sutomo, Gunawan, dan Suraji.
Dalam pertemuan itu, Sutomo mengusulkan kepada Mas Wahidin agar usaha-usahanya diperluas. Tak hanya bidang pendidikan, tapi juga pertanian, peternakan, perniagaan, industri, dan kesenian.
Nah, untuk mewujudkannya perlu didirikan organisasi atau perkumpulan. Usul itu kemudian diterima dr. Wahidin. Sutomo dan teman-temannya lalu menyiapkan sebuah pertemuan besar.
Mereka mendanai sendiri pertemuan itu. Bahkan ada yang menjual sarung plekat yang kala itu sangat laris. Ada juga yang menjual sorban, menyumbang uang jajan, juga uang sakunya.
Baca juga: Hari Kebangkitan Nasional, Bangkitnya Nasionalisme
Pertemuan tersebut terlaksana pada 20 Mei 1908. Di sana lahirlah organisasi yang lengkap dengan peraturan-peraturan dasarnya seperti tujuan, rancangan kegiatan, anggota, serta pengurus organisasi.
Organisasi itu diberi nama Budi Utomo. Budi artinya kepribadian. Sedangkan Utomo artinya luhur.
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu, bukan bahasa Jawa. Hal itu menunjukkan sifat nasionalisme dari perkumpulan tersebut.
Lahirnya perkumpulan Budi Utomo langsung disambut para pelajar dari berbagai daerah di Indonesia. Dalam setahun saja anggotanya mencapai 10.000 orang.
Pada masa itu, perkumpulan semacam ini baru pertama kalinya di Indonesia.
Di organisasi itu, banyak pemuda Indonesia melatih dirinya dan menjadi pemimpin dari berbagai organisasi pergerakan kemerdekaan yang lahir kemudian.
Karenanya, 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Bangsa Belanda waktu itu melihat lahirnya Budi Utomo sebagai bangkitnya Indonesia.
Baca juga: Hari Kebangkitan Nasional, Siapa Saja Tokoh-tokoh Pelopornya?
Untuk menyemarakkan Hari Kebangkitan Nasional 2022, bisa dilakukan dengan cara membuat twibbon.
Caranya buka link twibbon berikut ini lalu unggah foto. Setelah sesuai dengan bingkainya, unduh twibbon.
Berikut link twibbon Harkitnas 2022:
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.