Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan-hewan Paling Lambat di Dunia, Apa Saja?

Kompas.com - 19/05/2022, 09:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bergerak dengan kecepatan tinggi merupakan suatu kelebihan yang dapat digunakan hewan untuk bertahan hidup.

Namun, ternyata terdapat juga hewan yang memiliki gerakan sangat lambat dalam melakukan aktivitas kesehariannya.

Seringkali hewan-hewan tersebut diidentikkan dengan sifat kemalasan, walaupun sifat lambat tersebut bersifat alamiah.

Bahkan hewan-hewan yang memiliki pergerakan lambat tidak perlu melakukan perburuan untuk mendapatkan makanannya.

Baca juga: Koala Australia Masuk Daftar Hewan Terancam Punah, Apa Penyebabnya?

Dilansir dari situs sumber penerbitan geografi terbesar, World Altas telah merilis hewan-hewan paling lambat di dunia.

Di posisi pertama terdapat kukang atau sloth yang rata-rata hanya menempuh jarah 0,03 km/hari, Kemudian juga ada bintang laut yang dapat bergerak dengan kecepatan tertingginya 0,009 km/jam.

Hal tersebut sangatlah lambat jika dibandingkan dengan hewan tercepat di darat seperti cheetah yang mampu berlari 111 km/jam dalam waktu tiga detik saja.

Baca juga: 10 Hewan Darat Tercepat di Dunia, Apa Saja?

Lantas, hewan apa sajakah yang termasuk hewan paling lambat di dunia?

5 hewan paling lambat di dunia

Berikut ini adalah hewan-hewan dengan gerak paling lambat di dunia yang dikutip dari World Atlas:

1. Kukang atau sloth

Pada 2016, para ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, mengumumkan jika kukang berjari tiga merupakan mamalia paling lambat di dunia.

Kukang dapat ditemui di kawasan Amerika Tengah dan Selatan, dengan sebagian besar waktunya dihabiskan tinggal di atas pohon.

Rata-rata kukang bergerak untuk menempuh jarak 0,003 km/hari, selain itu hewan ini dapat menghabiskan waktu tidur selama 15 jam sehari.

kukang bergerak sangat lambat untuk mempertahankan energi mereka, dan juga memiliki metabolisme yang lambat untuk mengatasi asupan kalorinya yang rendah.

Walaupun memiliki gerakan yang sangat lambat, akan tetapi dengan tinggal di atas pepohonan membuat kukang terhindar dari ancaman predator.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

2. Bintang laut

Ilustrasi bintang laut. Peneliti menemukan fosil echinodermata, hewan laut termasuk bintang laut dan bulu babi di kawasan tambang yang disebut sebagai situs dasar laut zaman dinosaurus, era Jurassic di sebuah pedesaan di Inggris.Brad Spry via WIKIMEDIA COMMONS Ilustrasi bintang laut. Peneliti menemukan fosil echinodermata, hewan laut termasuk bintang laut dan bulu babi di kawasan tambang yang disebut sebagai situs dasar laut zaman dinosaurus, era Jurassic di sebuah pedesaan di Inggris.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com