Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ambergris, Peneliti LIPI Ingatkan Paus Hewan Dilindungi

Kompas.com - 05/03/2021, 09:07 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ambergris atau muntahan paus ramai dibicarakan setelah seorang perempuan di Thailand, Siriporn Niamrin (49), menemukannya.

Muntahan paus yang ditemukan Siriporn memiliki berat 7 kilogram, lebar 30 hingga 60 cm, dan disebut bernilai hingga Rp 37 miliar.

Peneliti Paus di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) Sekar Mira menjelaskan, ambergris berasal dari kotoran yang masuk dari saluran cerna paus.

"Kemudian dianggap benda asing oleh paus sehingga mekanisme tubuhnya itu mengeluarkan seperti senyawa sekresi yang lama kelamaan akan terakumulasi banyak dan akhirnya dimuntahkan," ujar Sekar saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Akan tetapi, ambergris ini tidak dimuntahkan oleh semua jenis paus, hanya paus sperma saja yang bisa memuntahkannya.

Baca juga: Mengenal Ambergris dan Mengapa Harganya Bisa Selangit?


Hewan dilindungi

Sekar mengingatkan, perlu diketahui bahwa paus merupakan hewan dilindungi. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi mereka yang berniat memburu muntahan paus sperma atau ambergris.

Ia khawatir, para pemburu ambergris juga akan memburu pausnya.

"Itu sebenarnya yang saya khawatirkan. Takutnya orang-orang malah berlomba-lomba mendapatkan itu (ambergris) sampai membahayakan kelestarian dari paus tersebut," kata dia.

Pemanfaatan bagian tubuh dari hewan yang dilindungi, kata Sekar, perlu melalui izin terlebih dulu.

"Untuk penelitian saja kita perlu izin, menggunakan atau memanfaatkan hewan yang dilindungi itu kan perlu izin, jadi hati-hati. Bisa ada konsekuensi hukumnya," ujar Sekar.

Apa yang membuat ambergris mahal?

Sekar mengatakan, salah satu sebab mengapa ambergris bisa bernilai tinggi karena terkandung cincin benzena.

"Di ambergris itu memang kalau dilihat dari rantai kimianya ada cincin benzena, itu adalah ciri-ciri senyawa aromatik. Senyawa itu dipakai untuk membuat parfum katanya supaya lebih awet baunya," kata Sekar.

Jika dilihat dari senyawa kimianya, kata dia, ambergris dapat meningkatkan kualitas wewangian.

Nilainya menjadi mahal karena ambergris juga sangat jarang ditemukan.

"Jadi mungkin mahal karena ambergris ini memiliki senyawa yang lebih kuat dari bahan kimia yang sintetis," ujar Sekar.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com