"Beberapa hari kemudian baru muncul kemerahan dan lenting-lenting pada tangan dan kaki," imbuh Oke.
Baca juga: Muncul Lagi di Gunungkidul, Apa Itu Antraks?
Masih dari laman Kemenkes, masa inkubasi flu Singapura yakni 3-7 hari.
Biasanya dimulai dengan gejala demam, nafsu makan berkurang, sakit tenggorokan, dan perasaan tidak enak (malaise).
Satu atau dua hari setelah demam, luka yang menyakitkan akan mulai berkembang di mulut (herpangina).
Luka tersebut biasanya sepert bintik-bintik merah kecil, seringnya ada di bagian belakang mulut yang melepuh dan sakit.
Baca juga: Update Kasus Hepatitis Akut: 15 Kasus di 5 Daerah, Mana Saja?
Ruam kulit dengan bintik-bintik merah dan terkadang disertai lepuh terdapat di telapak tangan dan telapak kaki, juga berkembang dalam kurun waktu satu hingga dua hari.
Tanda-tanda tersebut bisa juga muncul di lutut, siku, pantat, atau area genital.
Di beberapa orang terutama anak-anak, akan mengalami dehidrasi jika tidak mampu menelan cairan yang cukup akibat rasa sakit yang muncul di sekitar mulut.
Sementara itu, di beberapa orang terutama orang dewasa, flu Singapura bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali. Meski demikian, mereka masih bisa menularkan virus kepada orang lain.
Baca juga: Bertambah 2, Pasien Meninggal akibat Hepatitis Akut Misterius Jadi 7 Orang
Seperti yang dipaparkan Oke, penyebab Flu Singapura adalah virus coxsackie A16 dan enterovirus 71.
Virus penyebab flu Singapura bisa menular melalui cairan tubuh seperti:
Melalui cairan milik penderita, penyakit ini akan menyebar ke orang lain yang melakukan kontak langsung, seperti berciuman, berpelukan, atau menggunakan peralatan makan yang sama.
Kontak langsung dengan kotoran seperti saat mengganti popok juga bisa menjadi media penularan flu Singapura.
Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Tak Menular ke Manusia, Hewan yang Terdampak Aman Dikonsumsi?
Jika terkena flu Singapura, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, yakni beristirahat, serta makan dan minum dengan cukup.