Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anas Syahrul Alimi
CEO Prambanan Jazz Festival

CEO Prambanan Jazz Festival dan Ketua Bidang Jaringan dan Pendidikan APMI (Asosiasi Promotor Musik Indonesia)

Blora yang Terpahat dari Kata-Kata, Selebihnya (Kelak) Perhelatan Musik Internasional

Kompas.com - 09/05/2022, 09:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pram memandang hubungan Yogya—Blora selamanya bersifat politik; mulai dari wayang hingga sejarah (Mangir, Ratu Kidul, dan Sultan Agung). Mula-mula, Yogya terbangun kala heroisme Blora diluruhkan. Hutan Mentaok yang menjadi alas awal Mataram dan kini menjadi wilayah kekuasaan awal Yogyakarta tiada lain adalah hadiah ketika pembangkang liat dari Blora, Arya Penangsang, dihancurkan oleh dua juru taktik andal: Ki Ageng Pemanahan dan Ki Juru Martani.

Dan, pembaca, saya tinggal justru di Purwomartani (Sleman) di mana salah satu juru taktik perang penakluk Blora namanya terpahat. Namun, saya tidak datang dengan menadah nampan yang membuat Blora menangis, tetapi seperti kata tokoh “Bunda”, saya menawarkan bambu (musik) yang membuat (Blora) bernyanyi.

Blora memang kaya dengan jati. Tapi, jati diri Blora juga patri yang terpahat dari kata-kata. Sebuah kota yang dibayangkan oleh pembaca sastra dunia menyimpan kompleksitas sosial, politik, budaya, dan ekonomi.

Blora dalam Cerita dari Blora adalah dunia sendiri yang karikatural di mana dari sumur kata-kata itu kita bisa merayakan masa depan yang baru bagi Blora. Bukan hanya “Bunda” yang optimistis bahwa Blora adalah nyanyian, tetapi juga Blora bisa menjadi tujuan pelancong dunia, sebagaimana kota-kota yang memiliki sejarah panjang yang teringat kuat.

Music tourism yang selama ini saya rancang dan bangun secara serius yang menjadi pondasi cakar Rajawali Indonesia bisa menjadi pintu masuk merayakan “(Bambu) Blora Bernyanyi”.

Semua prasyarat obyektif itu ada di Blora, selain, tentu saja, karena saya memiliki keterikatan yang emosional dengan Pramoedya Ananta Toer dan keluarganya. Belum lagi, pada 2018, MocoSik, sebuah festival buku dan musik yang saya helat, mengangkat Pram dan Bumi Manusia sebagai tema besar utama dengan menghadirkan keluarga besar Pram.

Lewat kata-kata, Pram memperkenalkan Blora dalam segala aspek sosial yang melingkupi masyarakatnya; lengkap dengan daya juang berkobar dan kegetiran tokoh-tokohnya. Kini, Blora bisa kita rayakan kembali lewat musik yang berkonsep music tourism.

Dengan wisata berbasis musik, bukan hanya Blora yang bergembira, tetapi menggeliatkan ekonomi kota dan kabupaten di sekitarnya, seperti Jepara, Demak, Rembang, Tuban, dan Bojonegoro. Tanah dan riwayat kota-kota itu, kita tahu, juga menjadi inspirasi Pram dalam berkarya.

Dari rumah kata-kata Pram di pinggiran Kali Lusi, Jepara terhubung lewat Panggil Aku Kartini Saja. Demak dan Tuban berdetak dalam epos Arus Balik. Bojonegoro terkerek lewat Bumi Manusia. Dan, Rembang yang tersaksi secara sublim dalam Gadis Pantai.

Pada akhirnya, dari kata-kata Pram, Blora kita bisa rayakan di kekinian dengan perhelatan musik internasional.

Di tiap-tiap lebaran ayah membeli mercon segerobak. Aku dan adikku yang kecil dan bunda dan anak-anak angkat orangtua kami mendapat baju baru dan uang dari ayah. Mercon dibakari dan pecahannya bersebaran di pelataran. Anak-anak para tetangga datang merubungi mercon yang akan diledakkan. Dan bukan main gembiraku di hari-hari lebaran seperti itu.

Saya tidak tahu, metafora “mercon segerobak” dari Pram itu bagaimana mewujudkannya dalam dunia kita saat ini. Bisa jadi sebentuk musik rock yang “meledak” dan membuat semua anak-anak bangsa bergembira. Tunggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com