Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Hepatitis Akut pada Anak, Berikut Beberapa Dugaannya

Kompas.com - 06/05/2022, 15:04 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus hepatitis akut atau hepatitis misterius yang menyerang anak-anak baru-baru ini sedang menjadi perbincangan masyarakat luas.

Hal tersebut dikarenakan hepatitis akut telah dilaporkan di setidaknya 20 negara menurut WHO. Adapun total kasusnya mencapai 228 kasus.

Di Indonesia, 3 orang anak meninggal dunia setelah menunjukkan gejala antara lain mual, muntah, diare, demam, sakit kuning, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Baca juga: Gejala dan Pencegahan Hepatitis Akut Misterius

Apa penyebab hepatitis akut pada anak?

Penyebab hepatitis akut pada anak

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI Hanifah Oswari mengatakan, dugaan awal penyebab hepatitis akut pada anak-anak tersebut yakni adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV, dan lain-lain.

Sebagai langkah pencegahan, pihaknya menyarankan kepada para orangtua agar meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” ujarnya, dilansir dari laman Kemenkes (5/5/2022).

Baca juga: Apakah Mutasi Virus Corona Memicu Terjadinya Hepatitis Akut Misterius?

Ilustrasi vaksin hepatitis B Ilustrasi vaksin hepatitis B

Secara umum, imbuhnya gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orangtua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat.

"Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil," pungkasnya.

Baca juga: Wabah Hepatitis Akut Misterius pada Anak Terdeteksi di Asia, Begini Respons Kemenkes

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum mengetahui apa yang menyebabkan anak-anak tersebut terkena hepatitis.

Saat ini Kemenkes sedang menyelidiki penyebab hepatitis akut dengan menjalankan panel tes virus lengkap.

Salah satu yang diduga sebagai penyebab hepatitis akut pada anak menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) adalah adenovirus.

Baca juga: UPDATE Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia

Kaitan kasus hepatitis dengan adenovirus 

Gambar virus flu musiman, adenovirus. Ilmuwan menemukan DNA virus flu musiman purba pada gigi susu berusia 31.000 tahun, dari manusia modern (Homo sapiens).Graham Beards via WIKIMEDIA COMMONS Gambar virus flu musiman, adenovirus. Ilmuwan menemukan DNA virus flu musiman purba pada gigi susu berusia 31.000 tahun, dari manusia modern (Homo sapiens).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

Tren
Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Tren
Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Tren
Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Tren
Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Tren
5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

Tren
3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

Tren
6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Jemaah Haji di Tanah Suci, Apa Saja?

6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Jemaah Haji di Tanah Suci, Apa Saja?

Tren
Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong, Tiga Orang Meninggal Dunia

Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong, Tiga Orang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com