Selain itu, peningkatan kewaspadaan itu dilakukan setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut.
Saat ini, Nadia menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan investigasi melalui sejumlah pemeriksaan panel virus lengkap guna memastikan penyebab kasus hepatitis akut.
Baca juga: Mewabah di Depok, Berikut Penyebab Menyebarnya Hepatitis A
Selama investigasi berlangsung, Nadia mengimbau agar masyarakat terutama orang tua untuk tetap tenang dan berhati-hati.
Nadia menegaskan, agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama proses investigasi berlangsung. Tujuannya adalah sebagai upaya pencegahan penularan.
"Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," ujar Nadia.
Baca juga: 3 Anak di Jakarta Meninggal Diduga karena Hepatitis Akut Misterius
Masih dari sumber yang sama, Nadia mengimbau agar orang tua dapat mewaspadai kasus hepatitis akut dengan memperhatikan beberapa gejala, seperti:
Apabila anak-anak mengalami gejala tersebut, orangtua diminta untuk segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: Wabah Hepatitis Akut Misterius pada Anak Terdeteksi di Asia, Begini Respons Kemenkes
Berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut Yang Tidak Diketahui Etiologinya, penyebab kasus ini belum diketahui secara pasti.
Kendati demikian, gejala klinis yang teridentifikasi yakni hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, syndrome jaundice akut, dan gejala gastrointestinal, seperti nyeri abdomen, diare, dan muntah-muntah.
Selain itu, pemeriksaan laboratorium virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E tidak ditemukan sebagai penyebab penyakit hepatitis akut ini.
Namun dapat dipastikan bahwa adenovirus terdeteksi pada 74 kasus setelah dilakukan tes molekuler dan teridentifikasi sebagai F type 41.
Adapun SARS-CoV-2 juga ditemukan pada 20 kasus. Sementara 19 kasus terdeteksi adanya koinfeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
Baca juga: Singapura Temukan Kasus Hepatitis Akut Misterius, Bagaimana Indonesia?
Dilansir dari Kompas.com (3/5/2022), WHO mencatat setidaknya 228 dugaan kasus hepatitis akut telah menyerang anak-anak di dunia.