Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Kasus Covid-19 Naik Lagi Pasca-mudik? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 17/04/2022, 20:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat akan kembali mudik pada lebaran 2022 ini, setelah hampir dua tahun mudik dilarang.

Pemerintah kembali mengizinkan tradisi pulang kampung kembali dilaksanakan.

Namun, sebagaimana tren yang terjadi di tahun sebelumnya, apakah kasus Covid-19 akan kembali naik setelah mudik lebaran?

Berikut penjelasan dari epidemiolog:

Baca juga: Apakah Libur Panjang Mudik Lebaran 2022 Berpotensi Memicu Lonjakan Covid-19?

Berpotensi naik

Epidemiolog Griffith University sekaligus Praktisi Global Health Security Dicky Budiman menjelaskan, potensi itu sesungguhnya masih ada dan bisa saja terjadi.

Ia mengatakan, potensi penularan meningkat seiring mobilisasi dan interaksi yang besar.

"Bahwa akan ada potensi peningkatan, iya jelas. Karena bagaimanapun pertama, prinsipnya setiap pergerakan manusia, bahkan di luar (kondisi) wabah, itu sahabat dekat dari penyebaran penyakit yang menular," jelas Dicky kepada Kompas.com, Minggu (17/4/2022).

Hanya saja, potensi peningkatan kasus ini bisa dikatakan tidak sebesar potensi di waktu-waktu sebelumnya.

Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia sudah divaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

Dengan demikian, jumlah orang yang memiliki imunitas terhadap virus corona sudah jauh lebih tinggi dibandingkan pada 2020 atau 2021.

"Artinya potensi itu mengecil. Ditambah lagi jika ada penguatan di kriteria, protokol kesehatan, termasuk di aspek kesehatan lingkungannya," jelas Dicky.

Selain soal imunitas, sektor pelayanan kesehatan juga saat ini terbilang lebih siap dan berpengalaman dibandingkan pada awal pandemi dulu.

Baca juga: Gejala Varian Baru Corona XE pada Orang yang Sudah Divaksin

20 persen penduduk belum punya kekebalan

Dicky mengingatkan, ada sekitar 20 persen penduduk yang belum punya kekebalan atau antibodi melawan virus karena belum divaksin, belum pernah terinfeksi, atau sudah divaksin/pernah terinfeksi, tetapi antibodi yang dihasilkan menurun.

Mereka terdiri dari para lansia, penderita penyakit komorbid, anak usia di bawah 5 tahun, termasuk bayi yang baru lahir.

"Dan di antara 20 persen populasi ini umumnya merupakan kelompok yang paling berisiko, oleh karena itu, peningkatan kasus besar potensinya dikontribusi oleh kelompok yang rawan ini yang 20 persenan ini," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com