Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Varian Baru Corona XE pada Orang yang Sudah Divaksin

Kompas.com - 08/04/2022, 16:45 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian virus corona XE menjadi kekhawatiran baru dunia karena dinilai lebih menular dari varian-varian sebelumnya.

Varian XE adalah mutasi dari varian Omicron. Analisis awal menunjukkan bahwa strain ini diperkirakan 10 persen lebih menular daripada varian Omicron lainnya.

Dikutip dari Independent, Jumat (8/4/2022), Varian XE berasal dari varian Omicron BA.1 dan BA.2, yang disebut sebagai "rekombinan".

Dalam laporan yang dirilis pekan lalu, WHO mengatakan, rekombinan XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari dan mengatakan tes awal menunjukkan itu bisa lebih menular.

Baca juga: Muncul Varian Baru Corona XE, Apa Itu dan Bagaimana Gejalanya?

Gejala Covid-19 varian XE

Gejala yang paling sering dilaporkan dari strain asli Omicron ini sangat mirip dengan pilek, terutama pada orang yang telah divaksinasi.

Beberapa gejala yang dilaporkan terkait varian XE adalah pilek, bersin, sakit tenggorokan.

Selain itu, pada 4 April 2022 National Health Service (NHS) UK menambah 9 gejala varian XE dalam daftar. Menurut NHS tanda-tanda Covid-19 varian XE yang juga harus diwaspadai, antara lain:

  1. sesak napas
  2. merasa lelah
  3. badan pegal-pegal
  4. sakit kepala
  5. sakit tenggorokan
  6. hidung tersumbat atau berair
  7. kehilangan nafsu makan
  8. diare
  9. merasa sakit.

Sementara itu, dilansir dari Economic Times, Jumat (8/4/2022), salah satu tanda paling jelas dari Varian XE adalah kehilangan penciuman dan pengecapan, yang umumnya tidak terlihat pada kasus Omicron.

Beberapa pasien yang menderita lebih parah mungkin menunjukkan masalah jantung, palpitasi, dan masalah saraf juga.

Tanda-tanda awal termasuk kelelahan, pusing, sakit kepala diikuti oleh sakit tenggorokan, nyeri otot dan demam.

Baca juga: Berbahayakah Varian Baru Corona XE?

Varian XE berbahaya atau tidak?

Dilansir dari Live Mint, Kamis (7/4/2022), XE bisa lebih menular 10 persen daripada Varian BA.2 yang dominan. Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk hal itu.

Ahli epidemiologi senior Dr Raman Gangakhedekar, mantan kepala ilmuwan Divisi Epidemiologi dan Penyakit Menular di Dewan Penelitian Medis India (ICMR), mengatakan ketika rekombinan terjadi, ia cenderung bertahan untuk waktu yang lebih singkat.

“Peristiwa rekombinan adalah peristiwa kebetulan karena dua jenis virus yang berbeda ada di dalam tubuh dan mereka cenderung mengembangkan virus baru rekombinan,” kata Gangakhedekar.

Rakesh Mishra, direktur Tata Institute of Genetics and Society mengatakan, Omicron muncul pada bulan November (di Afrika Selatan) dan menyebar ke seluruh dunia dalam 4 hingga 5 minggu dan menggantikan Delta (yang menyebabkan gelombang kedua pada April-Mei tahun lalu).

Akan tetapi, Varian XE belum menunjukkan kenaikan kasus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com