Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil 3 Calon Provinsi Baru Indonesia: Ha Anim, Meepago, dan Lapago

Kompas.com - 08/04/2022, 10:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Wilayah Kabupaten Asmat berada di atas daratan yang lembek, berawa-rawa dan dilewati sungai besar. Wilayah itu terletak di dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 0-100 meter di atas permukaan laut, sehingga setiap hari bisa terjadi pasang surut karena genangan air.

Kabupaten Asmat memiliki potensi sumberdaya perikanan yang tinggi, baik untuk perikanan darat maupun laut. Di perikanan darat, Kabupaten Asmat memiliki potensi yang besar dengan wilayahnya yang memiliki sungai besar, sedangkan di perikanan laut mengandalkan sumberdaya Laut Arafuru yang besar.

  • Kabupaten Boven Digoel

Tempat ini terkenal karena menjadi tempat dibuangnya Bung Hatta pada 20 Januari 1934. Kabupaten Boven Digoel memiliki luas 27.108,29 km persegi.

Suku Wambon merupakan suku terbesar di Boven Digoel. Sementara suku terbesar kedua adalah Suku Muyu.

Pedalaman Digoel sangat sulit ditembus. Satu-satunya moda transportasi yang bisa menjangkau tempat tersebut saat itu hanya kapal.

Meski agak terisolasi, Boven Digoel merupakan daerah yang cukup berkembang. Pembangunan infrastruktur berjalan meski agak lamban.

Baca juga: Mengenal 3 Provinsi Baru Indonesia di Papua: Ha Anim, Meepago, dan Lapago

2. Papua Tengah (Meepago)

ibu kota Timika, Kabupaten Mimika

  • Kabupaten Paniai

Pada zaman Belanda Paniai disebut Wissel meeren, sesuai dengan nama 3 (tiga) danau yang terletak sekitar pusat kota Enagotali. Secara geografis Kabupaten Paniai berada di jalur Pegunungan Tengah Papua.

Kabupaten Paniai memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, terutama sumber daya tambang berupa emas, tembaga dan potensi lainnya.

Wilayah Kabupaten Paniai mempunyai lahan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian berupa pertanian tanaman pangan yang meliputi tanaman padi yang terdapat di Distrik Paniai Timur, palawija (jagung, ubi jalar, ketela pohon, kacang tanah, dan kacang kedelai) dan jenis tanaman hortikultura yaitu sayur-sayuran yang tersebar di setiap distrik.

  • Kabupaten Mimika

Kabupaten Mimika yang beribukota di Timika. memiliki 18 Distrik/Kecamatan. Kabupaten Mimika pada awalnya berada di wilayah pemerintahan Kabupaten Fakfak. Kemudian berubah menjadi Kabupaten Administratif pada 1996, lalu Kabupaten Definitif pada 2000.

Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Mimika pada 2016 termasuk tinggi yaitu sebanyak 9.292.049 ton, terdiri dari perikanan laut sebesar 8.881.021 ton dan perairan umum sebesar 411.027 ton.

  • Kabupaten Dogiyai

Kabupaten Dogiyai adalah kabupaten yang wilayahnya terletak di pegunungan tengah Pulau Papua, memiliki posisi strategis bagi lalu lintas perdagangan dan transportasi antara kabupaten di daerah pesisir dan daerah pegunungan di wilayah Papua.

Pada 2016, produksi padi tercatat sebesar 8 ton sedangkan Produksi palawija di Kabupaten Dogiyai didominasi oleh ubi jalar sebesar 7.000 ton, kemudian ubi kayu sebesar 1.520 ton dan keladi sebesar 760 ton.

  • Kabupaten Deyiai

Kabupaten Deiyai merupakan daerah pemekaran Kabupaten Paniai yang tediri atas 5 distrik dan 30 kampung dengan luas wilayah kurang lebih 41.231,6 km persegi atau 412.316 ha.

Potensi kesesuaian lahan terhadap kelayakan pengembangan jenis komoditas unggulan di Kabupaten Deiyai ialah komoditas ubi jalar sebagai varietas yang potensial dengan luasan lahan 6,602 tersebar di lima distrik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com