Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 23 Maret 2022: Kasus di Jabar Terbanyak, Raja Harald Positif Covid-19

Kompas.com - 23/03/2022, 09:29 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

  1. Jawa Barat: 1.722 kasus
  2. DKI Jakarta: 1.012 kasus
  3. Jawa Tengah: 828 kasus
  4. Banten: 499 kasus
  5. Jawa Timur: 478 kasus
  6. Nusa Tenggara Timur: 402 kasus
  7. DI Yogyakarta 332: kasus
  8. Kalimantan Barat: 312 kasus
  9. Kalimantan Timur: 185 kasus
  10. Sulawesi Tengah: 184 kasus

Update virus corona global 23 Maret 2022

1. Perancis

Dilansir Reuters, Rabu (23/3/2022), Perancis mengalami lonjakan terbesar kasus Covid-19 baru sejak Februari.

Data kementerian kesehatan setempat menunjukkan per Selasa (22/3/2022), terdapat 180.777 kasus baru dalam 24 jam.

Kasus baru yang tinggi itu akibat dimulainya kembali sekolah setelah dua minggu libur sekolah.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Menurun, Kapan Pandemi Berakhir?

Selain itu jumlah pasien di rumah sakit juga meningkat untuk selama tiga hari berturut-turut.

Infeksi baru Perancis telah meningkat lagi sejak awal bulan tetapi Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan tren ini akan berbalik pada akhir Maret.

Sebagian besar pembatasan Covid-19 di negara itu dicabut beberapa minggu lalu.

Baca juga: Kemenkes Sebut 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksinasi Dosis 1, Mengapa?

2. Norwegia

Masih dari Reuters, Selasa (22/3/2022), Raja Norwegia Harald dinyatakan positif Covid-19, menurut pernyataan pihak istana.

"Yang Mulia hari ini didiagnosis corona. Raja memiliki gejala ringan dan akan cuti sakit dalam beberapa hari mendatang," kata pihak istana.

Putra Mahkota Haakon untuk sementara akan mengambil alih tugas raja.

Raja Norwegia Harald berusia 85 tahun dan telah menjadi kepala negara seremonial Norwegia sejak 1991.

Baca juga: Berikut 10 Raja Terkaya di Dunia

3. China

Pekerja berbaris untuk tes COVID di luar gedung kantor pada Senin, 14 Maret 2022, di Beijing. AP PHOTO/NG HAN GUAN Pekerja berbaris untuk tes COVID di luar gedung kantor pada Senin, 14 Maret 2022, di Beijing.

Kasus virus corona di China kembali meningkat.

Diberitakan New York Times, Selasa (22/3/2022), China telah merevisi pedoman pandemi dengan mengizinkan pil antivirus yang dibuat oleh Pfizer, ketika negara itu berjuang menahan wabah.

Regulator produk medis negara itu bulan lalu menyetujui perawatan Paxlovid dari Pfizer untuk penggunaan darurat. Langkah pemerintah untuk memasukkannya ke dalam pedoman pengobatan Covid-19 diumumkan minggu ini.

Pihak berwenang harus mengubah kebijakan mereka untuk mengakomodasi peningkatan jumlah kasus di lebih dari dua lusin provinsi.

Menurut pedoman terbaru, orang yang dites positif terkena virus dan hanya memiliki gejala ringan tidak perlu lagi dirawat di rumah sakit, tetapi harus tinggal di fasilitas isolasi terpusat.

China mengalami lonjakan terbesar bulan ini sejak virus corona pertama kali muncul di kota Wuhan lebih dari dua tahun lalu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kasus Pertama Virus SARS Terdeteksi di China

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo INgfografik: 10 Gejala Varian Virus Corona Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com