Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines Jatuh, Picu Kebakaran Hutan

Kompas.com - 21/03/2022, 19:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesawat jet Boeing 737 milik maskapai China Eastern Airlines dilaporkan jatuh di daerah Guangxi, Senin (21/3/2022).

Pesawat itu membawa 123 penumpang dan sembilan awak. Namun, media pemerintah mengatakan sebelumnya ada 133 orang di dalamnya.

Dilansir dari Japantimes, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) menyampaikan, pesawat jenis Boeing 737-800 ini disebut jatuh di daerah pegunungan, saat perjalanan dengan rute penerbangan Kunming menuju Guangzhou.

Hingga kini, pemerintah telah mengirimkan regu penyelamat ke lokasi tersebut.

Belum diketahui secara pasti jumlah korban dan penyebab jatuhnya pesawat yang berusia 6 tahun ini.

Baca juga: Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Angkut 132 Orang

Pesawat hilang kontak

CAAC mengatakan, pesawat itu sempat hilang kontak saat berada di atas kota Wuzhou.

Dikutip dari HKFP, saat itulah CAAC mengonfirmasi bahwa pesawat Boeing-737 itu telah jatuh.

"Saat ini, telah dikonfirmasi bahwa penerbangan ini telah jatuh," ujar CAAC.

Mereka menambahkan, pihaknya juga sudah mengaktifkan tanggap daruratnya dan mengirimkan kelompok kerja ke tempat kejadian.

Menurut laporan dari FlightRadar24, penerbangan itu berangkat dari kota barat daya Kunming pada pukul 13.11 waktu setempat.

Tetapi, pelacakan berakhir atau pesawat mengalami hilang kontak pada pukul 14.22. 

Hal itu menunjukkan bahwa pesawat telah turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki menjadi 3.225 kaki dalam rentang waktu tiga menit, sebelum informasi penerbangan dihentikan.

Pada ketinggian 3.225 kaki, pesawat itu dilaporkan tengah melaju dengan kecepatan 376 knot atau 696,35 km/jam.

Menurut jadwal penerbangan, pesawat itu seharusnya mendarat di Guangzhou, di pantai timur pada pukul 15.05 waktu setempat.

Baca juga: Kronologi Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines, Angkut 132 Kru dan Penumpang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com