Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Beli Saham GoTo Waktu Penawaran Awal dan Analisanya

Kompas.com - 20/03/2022, 17:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Jika calon investor ingin meneruskan pemesanan dari masa book building ke masa offering, maka sesuai ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus dikonfirmasi terlebih dahulu oleh investor.

Berikut konfirmasi yang dapat dilakukan investor:

  • Buka menu Active Order pada laman e-IPO Anda
  • Klik "I have already read the prospectus"
  • Sediakan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN) yang sesuai dengan jumlah harga saham yang dipesan sebelum masa penawaran umum berakhir
  • Cek secara berkala situs e-ipo.co.id untuk melihat jumlah beli saham GoTo yang terkonfirmasi
  • Setelah mendapatkan konfirmasi, saham IPO GoTo yang dipesan pun resmi menjadi milik calon investor sejak 1 hari sebelum tanggal pencatatan saham.

Baca juga: 5 Fakta Seputar GoTo, Perusahaan Baru Merger Gojek dan Tokopedia

Akankah IPO saham GOTO akan sama dengan BUKA?

Dilansir dari Kontan, Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat mengatahan bahwa masyarakat pasti membandingkan saham IPO GOTO dengan saham BUKA dari PT Bukalapak.com Tbk.

Meskipun kondisi GOTO dan BUKA berbeda, akan tetapi ada sejumlah hal yang perlu dicermati calon investor.

Pada 6 Agustus 2021, IPO BUKA melantai di BEI dengan mendapat sambutan meriah dari pelaku pasar dengan mencatatkan harga IPO Rp 850 per lembar saham. Pada waktu itu, BUKA memengang rekor nilai IPO terbesar dengan jumlah Rp 21,9 triliun.

Euforia BUKA tidak bertahan lama, pada perdagangan Selasa 15 Maret 2022, saham BUKA anjlok ke level Rp 276.

Tergus menyoroti harga penawaran IPO saham GOTO lebih murah di kisaran Rp 316 sampai Rp 346 per lembar saham, meski dengan marketcap yang jumbo (diatas Rp 400 triliun).

Marketcap tersebut empat kali lebih besar dari marketcap dari BUKA yang saat IPO sebesar Rp 80-an triliun.

Juga dipertimbangkan, bahwa di bisnis e-commerce, pangsa pasar Tokopedia lebih unggul dibandingkan Bukalapak, belum lagi ditambahkan dengan Gojek sebagai pemimpin pasar di industri transportasi online.

"Perusahaan sama-sama rugi dan valuasinya jauh lebih tinggi, bagaimana pun orang akan membandingkan dengan Bukalapak. Kalau pada IPO Bukalapak saya menyarankan untuk tidak membeli sahamnya, sebenarnya untuk GoTo ini saya menyarankan hal yang sama," kata Teguh saat dihubungi, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Benarkah Driver dan Pelanggan Gojek serta Tokopedia Bisa Dapat Saham GoTo?

Apakah IPO saham GOTO aman?

Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana berharap dengan skema greenshoe option dan hak suara multipel atau Multiple Voting Shares (MVS) dapat efektif untuk menjaga harga saham GOTO setelah melantai di BEI.

Sehingga dapat menawarkan rasa aman kepada investor agar harga saham tidak jatuh di bawah harga penawaran perdana.

Raditya mengatakan bahwa sebagian investor masih trauma dengan kejatuhan harga saham perusahaan e-commerce sebelumnya. Meskipun juga terdapat investor yang antusias dengan IPO GOTO ini.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi alasan pelaku pasar untuk Buy (membeli) atau tidak berpartisipasi dalam IPO GOTO.

Bagi pemilih Buy, mereka optimis dengan prospek dan ekosistem GOTO yang kuat.

Sedangakan untuk yang tidak membeli saham GOTO saat IPO, didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

  1. GOTO belum mampu membukukan keuntungan bersih secara tahunan , serta masih berpotensi mencatatkan kerugian bersih dalam beberapa tahun ke depan
  2. IPO saham GOTO berada di momentum ketidakpastian saham pasar yang cukup tinggi, seperti geopolitik Rusia-Ukraina, rencana kenaikan suku bunga The Fed, dan rencana lockdown di China.

Rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed menjadi pemberat utama di sektor teknologi, karena berpotensi meingkatkan beban bunga emiten-emiten teknologi.

"Menurut analisis kami, wait and see merupakan suatu langkah yang bijak dalam kondisi ini. Kami prefer melihat pergerakan GOTO saat sudah melantai di bursa," ujar Raditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com