Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Bangunan-bangunan di Jepang Bisa Tahan Gempa? Begini Penjelasannya

Kompas.com - 17/03/2022, 18:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jepang kembali dilanda gempa besar, kali ini bermagnitudo 7,4 pada Rabu (16/3/2022) malam.

Akibatnya, sebanyak 4 orang dilaporkan meninggal dunia dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.

Seiring dengan itu, video yang menampilkan suasana di dalam gedung saat gempa banyak beredar di media sosial Twitter.

Sebagian besar memuji ketahanan bangunan akan gempa, di mana gedung-gedung tetap kokoh dan tidak retak meski terguncang kuat.

Lantas, apa rahasia bangunan di Jepang hingga bisa tahan akan gempa yang berkekuatan besar sekalipun?

Baca juga: Mengapa Jepang Kerap Diguncang Gempa Besar?

Dua tingkat ketahanan

Sebagai negara yang terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, Jepang harus berdamai dengan gempa.

Karena itu, semua bangunan di Jepang harus tahan terhadap gempa.

Untuk merealisasikannya, ada dua tingkat ketahanan utama yang dikerjakan para insinyur di sana, dikutip dari BBC.

Pertama, bangunan dibangun agar tahan terhadap gempa kecil yang mungkin dialami bangunan sebanyak tiga atau empat kali dalam masa pakainya.

Untuk bangunan ini, kerusakan apa pun yang memerlukan perbaikan tidak dapat diterima. Bangunan harus dirancang dengan baik sehingga dapat lolos dari gempa bumi tanpa cedera.

Tingkat ketahanan kedua adalah menahan gempa bumi ekstrem yang lebih jarang terjadi, seperti gempa Kanto 1923 bermagnitudo 7,9 yang menghancurkan Tokyo dan Yokohama.

Untuk gempa dengan magnitudo lebih besar dari patokan ini, melestarikan bangunan dengan sempurna bukan lagi tujuan. Namun diusahakan, setiap kerusakan yang ada tidak sampai menyebabkan korban manusia.

"Anda mendesain bangunan untuk melindungi kehidupan manusia. Itu persyaratan minimum," kata spesialis seismik di University College London, Ziggy Lubkowski.

Baca juga: Kereta Shinkansen Tergelincir akibat Gempa Jepang 16 Maret 2022

Bantalan atau peredam kejut

Guna menahan kekuatan gempa yang luar biasa, bangunan harus menyerap energi seismik sebanyak mungkin. Hal itulah yang akan memungkinkan bangunan tidak runtuh.

Ini terutama terjadi dalam proses yang disebut isolasi seismik. Bangunan atau struktur diletakkan pada suatu bantalan atau peredam kejut untuk menahan gerakan gempa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com