Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Boikot Minyak Rusia bagi Dunia Internasional dan Indonesia

Kompas.com - 10/03/2022, 08:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dengan naiknya minyak di AS maka akan dapat menyebabkan efek berantai yang dapat menyebabkan inflasi dan permasalahan sosial.

Baca juga: Minyak Goreng Murah tapi Masih Langka? Ini Kata Pengamat Ekonomi

Berikut adalah efek berantai di AS jika harga minyak mentah mengalami kenaikan menurut Eddy:

  • Harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan
  • Tingkat infllasi akan naik
  • Suku bunga mengalami kenaikan
  • Jika suku bunga naik maka dunia usaha akan sulit melakukan ekspansi dan sulit meminjam uang karena bunganya tinggi
  • Jika dunia usaha terkendala, maka angka pengagguran naik
  • Kemudian pertumbuhan ekonomi stuck atau bahkan turun
  • Setelah itu terjadi masalah sosial dan keributan sosial.

Baca juga: Minyak Goreng Rp 14.000, Bisa Didapat di Mana Saja?

Dampak di Eropa Barat

Jika terjadi embargo minyak mentah Rusia, Eropa Barat dimungkinkan akan merasakan efek lebih parah dari Amerika Serikat.

Eddy menjelaskan bahwa perbedaan kultur ekonomi membuat embargo minyak tersebut menjadi lebih sulit untuk Eropa Barat.

Pemerintah di negara-negara Eropa Barat masih memberikan subsidi kepada warganya, sedangkan di AS sendiri jarang melakukan subsidi terhadap warganya.

Baca juga: Mengintip Harta Para Raja Terkaya di Dunia, Siapa Saja Mereka?

Walaupun negara-negara Eropa Barat bersistem kapitalis/liberal, namun sosial demokratnya lebih kuat dari AS yang murni kapitaslis.

"Jadi ini beban pemerintah di Eropa barat akan lebih parah dari Amerika, karena subsidi yang dilakukan permerintahnya terkait fasilitas sosial dan lain sebagainya," kata dia.

"Eropa Barat itu kan negara yang bertipe sosial demokrat. Jadi walaupun mereka negara kapitalis/liberal gitu tapi masih sosial demokratnya lebih kuat, kalau di amerika kan bener-bener murni kapitalisme.," katanya.

Baca juga: Jadi Orang Terkaya di Dunia, Berapa Harta Kekayaan Elon Musk?

Berikut adalah efek berantai di Eropa Barat jika harga minyak mentah mengalami kenaikan menurut Eddy:

  • Harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan
  • Tingkat infllasi akan naik
  • Suku bunga mengalami kenaikan
  • Jika suku bunga naik maka dunia usaha akan sulit melakukan ekspansi dan sulit meminjam uang karena bunganya tinggi
  • Mata uang negara-negara Eropa Barat akan terdepresiasi
  • Jika dunia usaha terkendala, maka angka pengagguran naik
  • Kemudian pertumbuhan ekonomi stuck atau bahkan turun
  • Setelah itu terjadi maslah sosial dan keributan sosial
  • Akhirnya mungkin pemerintahan akan bertumbangan

Eddy juga menyebut jika mata uang negara-negara Eropa Barat akan ambruk atau terdepresiasi, jika suku bunga pada negara tersebut tinggi.

Sebaliknya, mata uang dollar AS akan mengalami penguatan karena orang-orang ketika keadaan dunia kritis lebih meilih menyimpan harta dalam bentuk emas atau pun dolar AS.

"Jadi efeknya cukup serius saya kira itu buat dunia bahkan di negara maju," ucap Eddy.

Baca juga: Saat Karyawan di Thailand Bakar Gudang Minyak karena Kesal dengan Bosnya...

Solusi damai

Solusi terbaik menurut Eddy untuk menghentikan dampak dari harga minyak mentah yang melambung tinggi adalah mendamaikan Rusia dan Ukrainna.

"Solusinya mendamaikan dua (negara) itu, itu solusi terbaik itu, kalau udah damai kan balik lagi normal," ungkapnya.

Selain opsi damai tersebut, Eddy mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia hanya dapat mengurangi dampak tersebut dengan cara menunda masalah yang akan datang.

Perang membuat rugi berbagai pihak, negara maju dan negara berkembang sama-sama akan megnalami kerugian, bahkan Rusia dapat hancur total karena terkena embargo.

"Jadi memang berusaha memberikan himbauan untuk perdamaian itu masuk akal sekali, karena memang solusinya itu," jelas Eddy.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Perbandingan Kekuatan Militer Ukraina vs Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com